Praktikum Fotosintesis 1
I.
Hasil
pengamatan
Data hasil pengamatan
Data
yang dikumpulakan meliputi waktu mulai keluarnya gelembung, jumlah gelembung
selama waktu pengamatan yaitu 15 menit dan suhu air selama percobaan
berlangsung.
Table 1. Hasil pengamatan terhadap Waktu,
Suhu air, dan jumlah Gelembung
Perangkat
|
Perlakuan
|
Waktu
|
Suhu
|
Gelembung
|
I
|
Cahaya matahari
langsung
|
15 menit
|
28 0C
|
57
|
II
|
Cahaya langsung +
Es batu
|
15 menit
|
9 0C
|
83
|
III
|
Cahaya langsung + Air hangat
|
15 menit
|
40 0C
|
432
|
IV
|
Cahaya langsung + NaHCO3
|
15 menit
|
28 0C
|
48
|
V
|
Tempat Teduh
|
15 menit
|
29 0C
|
57
|
Sumber: (Hasil Praktikum 4)
Foto hasil percobaan:
Gambar 6.1 perlakuan
lampu.
Sumber:
(Dokumentasi pribadi, 2011)
Gambar 6.2
Perlakuan air Es (9ͦ C)
Sumber:
(Dokumentasi pribadi, 2011)
Gambar 6.3
Perlakuan air hangat (40ͦ C)
Sumber:
(Dokumentasi Pribadi, 2010)
Gambar 6.4 Perlakuan
NaHCO3 dan di Bawah Sinar
Sumber:
(Dokumentasi Pribadi, 2011)
Gambar 6.5
Perlakuan pada tempat teduh
Sumber:
(Dokumentasi pribadi, 2011)
Gambar 6.6 Gelembung
yang dihasilkan dari perlakuan air panas
Sumber:
(Dokumentasi Pribadi, 2010)
Diskriptif Data
Dari hasil percobaan yang kami lakukan pada massing-masing perlakuan,
terdapat perbedaan jumlang gelembung yang dihasilkan.
1. Perlakuan sinar matahari langsung.
Pada
perlakuan sinar matahari langsung, gelembungbyang dihasikan sebanyak 57
gelembung. Suhu pada perlakuan sinar matahari langusng adalah 28 0C. Hal ini membuktikan
baahwa padaa suhu 28 0C dan dengan terkena sinar matahari langsung,
tumbuhan dapat melakukan kegiatan fotosintesis, hal ini dibuktikan dengan
naiknya gelembung-gelembung yang ada pada tabung reaksi.
2. Perlakuan sinar matahari langsung dan Es batu
Pada
perlaakuan sinar matahari langsung dan es batu menghasilkan gelembung sebanyak
83 gelembung, suhu padaa perlakuan es batu dan sinar matahari langsung adalah 9 0C. Hal ini mebuktikan
bahwa pada suhu 9 0C tumbuhan masih mampu melakukan proses
fotosintesis. Namun gelembung yang dihasilkan pada perlakuan es batu dan sinar
matahari langsung lebih banyak bila
dibandingkan dengan gelembung yang dihasilkan pada pelakuan sinar matahari
langsung. Hal ini tidak sesuai bila dihubungkan dengan factor yang mempengaruhi
fotosintesis, yaitu suhu. Suhu pada perlakuan sinar matahari langsung (28 0C)
lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu pada perlakuan es batu dan sinar
matahari langsung (9 0C). Pada prinsipnya, semakin tinggi suhu maka
proses fotosintesis yang terjadi akan semakin cepat dan gelembung yang
dihasilkan akan semakin banyak. Namun
pada percobaan kali ini, kami tidak
berhasil melakukan percobaan sesuai dengan prinsip. Hal ini mungkin
karena pada perlakuan es batu dan cahaya matahari langsung, tabung reaksi
sering bergerak sehingga gelembung yang melekat pada dinding tabung terlepas
dan terhitung.
3. Perlakuan Cahaya matahari langsung dan air hangat.
Pada
perlaakuan cahaya mtahari langsung dan air hangat, gelembung yang dihasilkan
sebanyak 432 gelembung. Suhu pada perlakuan ini adalah sebesar 40 0C. Hal ini dapat
membuktikaan bahwa semakin tinggi suhu maka proses fotosintesi uang terjadi
akan semakin cepat, hal ini dibuktikann dengan banyaknya gelembung yang naik.
Tingginya suhu dimana proses fotosintesis terjadi berada pada rentang hingga 40
0C, diatas suhu ini maka proses fotosintesis tidak akan dapat
berlangsung. Hal ini dikarenakan enzim-enzim yang bekerja pada proses
fotosintesis akan rusak.
4. Perlakuan Cahaya langsung dan NaHCO3
Pada
perlakuan Cahaya langsung
dan NaHCO3, gelembung yang dihasilkan adalh sebanyak 43 gelembung.
Suhu pada perlakuan ini adalah sebesar 28
0C
Pertanyaan:
1. Perlakuan
mana yang menghasilkan gelembung udara paling banyak? Jelaskan!
Jawab:
Perlakuan Air Hangat. Karena faktor suhu yang mempengaruhi enzim fotosintesi
untuk bekerja secara optimum sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung
lebih cepat. Hal ini dibuktikan dengan gelembung-gelembung udara yang
dihasilkan.
2. Perlakuan
mana yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit? Jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, perlakuan NaHCO3. Hal ini dikarenakan
karena mungkin karena hidryla yang digunkan sudah tua, sehingga proses
fotosintesis yang terjadi tidak optimum.
3. Apakah
tujuan penggunaan NaHCO3 pada perlakuan perangkat 4? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan setelah dibandingkan dengan perlakuan perangkat I!
Jawab: Penambahan
NaHCO3 adalah sebagai katalis, NaHCO3
merupakan katalis yang mampu mempercepat reaksi. Perbedaan yang terjadi antara
perlakuan 1 dan perlakuan 4 adalah perlakuan 1 menghasilkan gelembung yang
lebih banyak.
4. Gelembung
gas apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimana cara
membuktikannya?
Jawab:
Gelembung yang dihasilkan adalah gelembung oksigen (O2).
5. Berdasarkan
banyak sedikitnya gelembung gas yang dihasilkan dari tiap-tiap perangkat
percobaan, urutkanlah dari hasil yang menghasilkan gelembung gas paling
banyak ke yang menghasilkan gelembung
gas paling sedikit!
Jawab:
perlakuan 4, perlakuan 1, perlakuan 5, perlakuan 2, perlakuan 3.
6. Berdasarkan
percobaan diatas, tentukan factor apakah yang mempengaruhi
Jawab:
Suhu, Cahaya Matahari, dan Katalisator.
I.
Kesimpulan
1.
Fotosintesis
merupakan proses pembuatan makanan pada tunbuhan yang menghasilkan glukosa dan
O2.
2.
O2
yang dihasilkan oleh tumbuhan dibuktikan
dengan gelembung-gelembung yang naik dari dasar tabung reaksi.
3.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi fotosintesis antaraa lain adalah: cahaya matahari, suhu, dan
katalisator.
II. Saran
1. Gunanakanlah
hidryla segar yang diambil langsung dari habitatnya, bukaan hirryla yang telah
digunakan untuk praktikum sebelumnya.
2. Gunakanlah
alat penyangga untuk menahan agar tabung reaksi tidak bergerak.
3. Bila
perlu gunakan lup dalam penghitungan gelembung yang naik.
4. Hitung
jumlah gelembung yang naik saja, bukan gelembung yang ada pada dinding tabung
reaksi.
cara ngitung gelembung nya gmn ya
BalasHapus