Saat dunia ini bahkan menghimpit dan mencaciku. Kumohon tetaplah bersamaku.

Terimakasih Karena Engkau Bersamaku

         Kehidupan adalah sebuah anugerah besar yang diberikan Allah SWT kepada kita, yang hanya datang satu kali sepanjang masa. Dari sekian banyak jenis makhluk hidup, Allah telah memilihku untuk tercipta sebagai manusia yang merupakan satu-satunya makhluk yang memiliki akal pikiran. Dari sekian banyak manusia, Allah telah memilihku untuk menjadi golongan umat Islam, dan diantara umat islam itu, Allah telah memilihku sebagai seorang wanita. Seorang muslimah, dimana saat aku berkedudukan sebagai anak, maka aku akan membantu membuka pintu surga bagi kedua orang tuaku, saat kelak aku menjadi seorang istri, maka aku akan menyempurnakan separuh Deen suamiku, dan kelak jika aku jadi seorang ibu, maka surga ada di bawah telapak kaki ku. Subhannallah betapa Allah sangat menyayangiku. Oleh karena itu , walaupun saat ini aku sedang merasa sedih atau senang, sehat atau sakit , kaya atau pun miskin, sendiri atau berada di dalam jama'ah, aku hanya berharap Allah ada bersamaku dan menguatkan aku. 

"Ya Allah, saat semua orang meninggalkan aku. Atau bahkan jika dunia ini menghimpit dan mencaciku. Aku mohon kuatkan aku selama aku membela agama-Mu. Kumohon yakinkan aku bahwa Engkau akan selalu ada bersamaku."

      Sering kukorbankan waktuku, tenaga dan segenap pikiranku untuk mewujudkan segala target impianku. Impian singkat yang diamanahkan kedua orang tuaku untuk mencetak prestasi yang gemilang. Tak peduli remuk atau terpatah badan ini, akan kulakukan demi apa yang diamanahkan oleh ayah dan ibuk. Namun, kala itu aku bertanya pada diriku sendiri. Apa benar yang selama ini kuperjuangkan ini adalah untuk ayah dan ibu, bukannya semua itu adalah impianku juga? Berprestasi dalam hal akademik, unggul dan aktif dalam setiap organisasi, dikenal banyak orang. Hei, itu adalah impianku sendiri!
        Lantas apa yang aku perjuangkan untuk orang lain, lantas apa yang telah kuberikan bagi orang-orang di sekitarku? Apa yang telah kuberikan untuk Allah yang bahkan telah memberiku kebahagiaan dan segala hal dalam hidup ini? Ya Allah, betapa egoisnya aku. Aku ingat saat seorang temanku bertanya kepadaku,
"Friend, you've worked hard. Good Job!Kau hebat, segala prestasi ada padamu. IPK tinggi, eksistensi organisasi, it's Great! Tapi Bagaimana jika sewaktu-waktu Allah memanggilmu pulang? Cukupkah IPK, beasiswa serta eksistensi tersebut menjadi oleh-oleh mu bagi NYa?"

    Innalillahi, Ya Allah, bagaimana aku harus menghadap kepada Mu kelak? Pastilah tertunduk wajah ini, terkunci rapat lisan ini karena menahan malu. Apa yang harus kubanggakan pada Mu, apa yang dapat kukatakan padaMu saat kelak engkau bertanya, 
"Apa yang kau lalukan saat para penguasa negeri ini mengesahkan kebijakan-kebijakan Dzalim?", "Apa yang kau lakukan saat para penduduk negeri muslim dibantai dan direnggut kehormatannya?", "Apa yang kau lakukan saat generasi mudamu diracuni otaknya dengan video porno dan narkotika?"

      Allah, selama ini aku hanya sibuk dengan impianku sendiri. Aku bahkan dengan percaya dirinya mengatakan bahwa keegoisanku ini  adalah wujud pengorbananku demi rasa bakti ku pada orang tuaku.Allah, tetaplah bersamaku, kumohon jangan tinggalkan aku.
     Beriring kucarijawaban atas pertanyaan tersebut, perlahan aku mengingat atas segala apa yang telah Engkau berikan padaku. Otak sempurna tiada cacat, fisik utuh tiada kurang, orang tua yang lengkap tiada tercerai. Saudara yang baik, teman-teman yang mendampingi dan senantiasa mengingatkan dalam hilafku. Allah, Engkau bersamaku. Allah engkau menguatkan aku.
Aku ingin berjuang untuk-Mu. Allah kumohon beri aku kesempatan, Allah tetaplah bersamaku. Aku ingin pulang kepadamu dengan segala hal yang dapat kubanggakan pada-Mu. 

"FIN"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Perkembangbiakan Ikan Cupang (Beta Sp.)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBA UDARA

laporan pembedahan vetebrata