RPP BERKARAKTER 2



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KD. 3.2

Nama Sekolah
 : SMA Negeri XX
Mata Pelajaran
 : Biologi
Kelas/Semster
 : X/II (Genap)
Pertemuan
: 16
Alokasi Waktu
 : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi  
: 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar    
: 3.2 Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam


Indikator:
  1. Menggambar pembagian wilayah flora dan fauna  Indonesia
  2. Mendeskripsikan pembagian wilayah flora dan fauna Indonesia
  3. Mendeskripsikan berbagai tipe bioma yang ada di Indonesia
  4. Memberikan alasan arti penting keanekaragaman hayati perlu dilstarikan
  5. Membedakan pelestarian in-situ dan e-ksitu

Nilai Karakter Budaya Bangsa
Religius
·       Merasakan kekuasan Tuhan yang telah menciptakan berbagai  mahluk hidup hingga terbentuknya keanekaragaman hayati di  alam semesta.
Rasa Syukur
·       Mensyukuri apa yang telah diciptakan oleh Tuhan serta mewujudkan rasa syukurnya dengan belajar giat dan melestarikan kelangsungan sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Jujur
·       Mengemukakan pendapat berdasarkan apa yang telah dipahaminya
Kerja keras
·       Berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mempelajari materi yang dipelajarinya di kelas serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Toleransi
·       Memberi kesempatan kepada teman untuk mengemukakan pendapat serta menghargai pendapat yang dikemukakan oleh orang lain.
Rasa ingin tahu
·       Mecari literatur serta sumber belajar lain untuk menambah pengetahuan lain tentang materi pelajaran yang sedang dipelajarinya
Disiplin
·       Berada di kelas tepat waktu saat mengikuti pelajaran.
·       Melaksanakan kegiatan belajar dengan tertib.
·       Tidak keluar masuk saat pelajaran berlangsung.
·       Tertib dalam mengerjakan tugas sesuai prosedur kerja.
Komunikatif
·       Aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
·       Mengungakapkan pendapat atau argumentasi dalam kegiatan belajar mengajar.
·       Selalu bertanya saat mendapat kesulitan dalam belajar.
Menghargai prestasi
·       Menghargai pendapat teman lain dalam kegiatan belajar mengajar.
·       Mampu menjadi tutor sebaya bagi teman lain yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Tanggung Jawab
·    Mampu mempertanggungajawabkan argumentasi yang diungkapkannya.
·       Konsisten tarhadap kesepakatan yang diterapkan dalam kelas.
·       Mengerjakan tugas sesuai dengan prosedur kerja.
·       Mengumpulkan tugas tepat waktu.
·       Menanamkan pada dirinya tentang pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.
·       Mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di sekolah ke lingkungan sekitar.
Peduli lingkungan
·    Menjaga kelestarian keanekaragaman hayati yang ada disekitarnya.

I.     TUJUANPEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat:
  1. Menggambar pembagian wilayah flora dan fauna  Indonesia
  2. Mendeskripsikan pembagian wilayah flora dan fauna Indonesia
  3. Mendeskripsikan berbagai tipe bioma yang ada di Indonesia
  4. Memberikan alasan arti penting keanekaragaman hayati perlu dilstarikan
  5. Membedakan pelestarian in-situ dan e-ksitu

II.      MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pokok :  Keanekaragaman Hayati Indonesia
Sub Materi          : 1. Pembagian Wilayah Flora dan Fauna di Indonesia
2. Tipe bioma Indonesia
3. Pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati
4. Pelestarian in-situ dan e-ksitu
Pembagian Zona Flora Fauna Indonesia
(Fachrudin, 2010)
                Indonesia adalah negara yang memiliki keunikan tersendiri, salah satunya dilihat dari jenis flora dan faunanya. Keadaan flora dan fauna Indonesia tidak terlepas dari pengaruh geologis.  Berdasarkan sejarah geologis, Indonesia awalnya ada yang bersatu dengan benua Asia dan ada yang menyatu dengan benua Australia dan daerah tengah adalah daerah peralihan antara keduanya.  Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di bagian Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di bagian Timur faunanya mirip dengan fauna di Australia, dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia pernah menyatu dengan Asia dan Australia. Pada masa itu Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia. Keadaan seperti ini berdampak pada jenis flora dan faunanya, sehingga Indonesia terdiri dari 3 zona flora dan fauna, yaitu :

1. Flora Fauna Asiatis  
            Flora fauna ini memiliki kesamaan dengan flora fauna di Asia yang wilayahnya meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali (Paparan Sunda) yang dahulunya merupakan bagian dari benua Asia.Flora fauna tipe ini dipisahkan oleh garis Wallacea
2. Flora Fauna Australis
            Flora fauna ini memiliki kesamaan dengan yang ada di benua Australia yang wilayahnya meliputi Papua (paparan Sahul) yang dahulunya merupakan bagian dari benua Australia. Flora fauna ini dibatasi dengan garis Weber
3. Flora fauna Peralihan
            Flora fauna pada wilayah ini mirip dengan yang ada di Asia dan Australia. Wilayahnya meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Sebelah Barat wilayahnya dibatasi oleh Garis Wallacea dan sebelah Timur dibatasi oleh Garis Weber. 
            Sejarah terbentuknya daratan di Indonesia berawal pada zaman es. Pada awal zaman es tersebut, suhu permukaan bumi turun sehingga permukaan air laut menjadi turun. Pada masa itu, wilayah Indonesia bagian Barat yang disebut juga Dataran Sunda masih menyatu dengan Benua Asia, sedangkan Indonesia bagian Timur yang disebut juga Dataran Sahul menyatu dengan Benua Australia. Dataran Sunda dan Dataran Sahul juga masih berupa daratan belum dipisahkan oleh laut dan selat. Keadaan tersebut menyebabkan keanekaan flora dan fauna di Indonesia bagian Barat seperti Jawa, Bali Kalimantan, dan Sumatera pada umumnya menunjukkan kemiripan dengan flora di Benua Asia. Begitu pula denga flora dan fauna di Indonesia bagian Timur seperti Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya pada umumnya mempunyai kemiripan dengan flora dan fauna di benua Australia. Jadi Indonesia pada masa itu menjadi jembatan penghubung persebaran hewan dari Asia dan Australia. Kemudian, pada akhir zaman es, suhu permukaan bumi naik sehingga permukaan air laut naik kembali. Naiknya permukaan air laut mengakibatkan Jawa terpisah dengan Benua Asia, kemudian terpisah dari Kalimantan dan terakhir dari Sumatera. Selanjutnya Sumatera terpisah dari Kalimantan kemudian dari Semenanjung Malaka dan terakhir Kalimantan terpisah dari Semenanjung Malaka. (Fachrudin, 2010)
            Seorang berkebangsaan Inggris bernama Wallace mengadakan penelitian mengenai penyebaran hewan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hewan di Indonesia bagian Barat dengan hewan di Indonesia bagian Timur. Batasnya di mulai dari Selat Lombok sampai ke Selat Makasar. Oleh sebab itu garis batasnya dinamakan garis Wallace. Batas ini bersamaan pula dengan batas penyebaran binatang dan tumbuhan dari Asia ke Indonesia. (Fachrudin, 2010)
                Di samping itu seorang peneliti berkebangsaan Jerman bernama Weber, berdasarkan penelitiannya tentang penyebaran fauna di Indonesia, menetapkan batas penyebaran hewan dari Australia ke Indonesia bagian Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis Weber. (Fachrudin, 2010)
            Sedangkan daerah diantara dataran Sunda dan dataran Sahul oleh para ahli biografi disebut daerah Wallace atau daerah Peralihan. Disebut daerah Peralihan Karena di daerah ini terdapat beberapa jenis hewan Asia dan Australia, jadi merupakan daerah transisi antara dataran Sunda dan dataran Sahul. Misalnya di daerah Sulawesi juga terdapat hewan yang ada juga di Jawa, contohnya rusa dan monyet, sedangkan di Halmahera juga ada burung Cendrawasih yang ada di Irian Jaya. (Fachrudin, 2010)


Macam-macam bioma di Indonesia


A.    Bioma Padang Rumput
            Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: kuda liar, dan jenis mamalia kecil.

B.     Bioma Sabana
            Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran.
- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.




C.    Bioma Hutan Tropis
            Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Ciri-ciri:
1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225 cm/tahun.
2. Matahari bersinar sepanjang tahun.
3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
- Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewanhewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

D.    Hutan Musim
Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
Ciri tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:
Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau.

EK-STITU DAN IN-SITU

            Pengertian "in situ" adalah pemeliharaan atau penangkaran satwa liar di habitat alam atau aslinya, seperti jenis hewan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon. Eksitu adalah:pelestarian makhluk hidup di luar habitat aslinya. Kebun botani (atau taman botani) adalah suatu lahan yang ditanami berbagai jenis tumbuhan
yang ditujukan untuk keperluan koleksi, penelitian, dan
konservasi ex-situ (di luar habitat). Selain untuk penelitian, kebun botani dapat berfungsi sebagai sarana wisata dan pendidikan bagi pengunjung.  (Ade Amalia Asri, 2012)









III.   MODEL/ METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran
Small Discusstion
Metode Pembelajaran
Ceramah tentang pembagian wilayah penyebaran flora dan Fauna yang ada di Indonesia. Tanya jawab dan diskusi informasi, kreaktif mengidentifikasi pembagian Wilayah Flora dan Fauna di Indoneisa serta pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, khususnya yang ada di Indonesia.

IV.   LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No
Kegiatan
Guru
Siswa
Nilai Karakter
1
Pendahuluan
(15 Menit)
·         Do’a
·         Siswa berdoa
·   Religius
·         Absensi
·         Siswa melaksanakan absen
·   Disiplin

·         Apersepsi:
Apakah yang kalian ketahui tentang Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia?
·         Guru Menampung pendapat siswa.
·         Guru membimbing siswa membuat kesimpulan.
·         Mengungkapkan pendapat yang dimikinya.
·         Siswa menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban yang ditampung oleh guru.
·   Komunikatif.




·         Guru memberitahukan kepada siswa tentang tujuan pebelajaran
·         Guru membuat kesepakatan kontrak belajar dengan siswa.
·         Siswa memperhatikan dengan sekasama.
·         Siswa menyetujui kesepakatan kontrak belajar.
·         Tanggung jawab
·         Disiplin
·         Motivasi:
Guru memberitahukan kepada siswa  bahwa Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi serta terbagi atas cakupan-cakupan wilayah tertentu yang berbeda cirri flora serta faunanya antara suatu daerah dan daerah lainnya.
·         Siswa mendengarkan
·         Rasa ingin tahu.
2
Kegiatan Inti
a.       Eksplorasi
(40 menit)



































































b.       Elaborasi
(10 menit)















c.        Konfirmasi
·         Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembagian wilayah Flora dan fauna Indosnesia berdasarkan garis webber dan garis Wallace.



·         Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil untuk mendiskusikan tentang:
- Jenis-jenis Flora dan Fauna yang ada pada daerah pembagian masing-masing.
- Tipe Bioma yang ada di Indonesia.
- Pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
- Cara pelestarian Keanekaragaman hayati dengan cara in-situ dan ek-situ


·         Memberikan kesempatan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.
·         Mendampingi proses diskusi.
·         Guru meminta tiap-tiap kelompok membuat kesimpulan.



·         Memberi pujian kepada siswa yang aktif dan memberi motivasi kepada peserta didik yang belum aktif.
·         Meluruskan persepsi siswa yang keliru.




·         Mengkondisikan peserta didik dari permasalahan yang ada kedalam kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi
·         Memfasilitasi, mengarakan dan memberikan motivasi belajar kreatif, analisis, dan mandiri



·         Berperan sebagai narasumber, fasilisator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang mengalami kesulitan
·         Memberi pujian terhadap siswa yang aktif dan memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif
·         Mendengarkan dengan seksama dan mencatat poin-poin yang penting.
·         Mendengarkan dengan seksama dan mencatat poin-poin yang penting.






·         Menyusun tempat duduk dengan tertib.
·         Melakukan diskusi dengan disiplin.
·         Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.


















·         Siswa melakukan diskusi (presentasi dan kegiatan Tanya jawab) .
·         Mengikuti kegiatan diskusi dengan tertib.
·         Mencatat poin-poin tang penting.






















·         Siswa memperhatikan dan mencatat poin-poin yang penting.














·         Siswa mampu menerima perbedaan pendapat dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab.
·         Siwa mampu membuat kesimpulan atas materi yang dipelajari.

·         Disiplin
·         Tanggung Jawab
·         Rasa Ingin Tahu









·         Disiplin
·         Kerja keras
·         Mandiri
·         Toleransi
·         Peduli lingkungan
·         Jujur
·         Tanggung Jawab
















·         Disiplin
·         Kerja keras
·         Mandiri
·         Toleransi
·         Komunikatif
·         Jujur
·         Tanggung Jawab
·         Rasa ingin tahu




















·         Disiplin
·         Kerja keras
·         Mandiri
·         Toleransi
·         Komunikatif
·         Jujur
·         Tanggung Jawab









·         Disiplin
·         Mandiri
·         Komunikatif
·         Jujur
·         Tanggung Jawab









3
Kegiatan Penutup (15 Menit)
·       Guru memastikan bahwa siswa telah jelas mengerti tentang materi yang dipelajari.
·       Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya atau belum jelas.
·       Guru memberikan soal evaluasi
·       Guru membimbing Peserta didik membuat rangkuman atas materi yang dipelajari.
·       Peserta didik dan guru bersama-sama melakukan refleksi.
·       Mengimformasikan materi selanjutnya untuk dipelajari di rumah
·       Guru menutup kegiatan belajar.
·         Siswa mengonfirmasi tentang kejelasan materi yang dipelajari.


·         Siswa mengajukan pertanyaan. (Jika ada).




·         Siswa mengerjakan soal evaluasi.

·         Siswa membuat kesimpulan.





·         Siswa dan guru melakukan refleksi.


·         Siswa menyepakati tentang tugas yang diberikan guru.

·         Siswa menutup kegiatan belajar.
·         Toleransi
·         Peduli Sosial
·         Tanggung Jawab
·         Mandiri Kerja Keras

V.      MEDIA PEMBELAJARAN
a. Alat              : LCD Proyektor, Laptop, Speaker.
b. Bahan
: Power Point (Keanekaragaman Hayati Indonesia)
c. Sumber belajar        
Amalia, Ade. Pengertian Eksitu dan Insitu(Online). ihttp://adeeamaliae.blogspot.com/2012/03/pengertian-eksitu-dan-insitu.html. diakses tanggal 10 Oktober 2012.
Fachrudin. Pembagian Flora dan Fauna Indonesia(Online). http://fachrudin86.blogspot.com/2010/06/pembagian-flora-dan-fauna-indonesia.html. diakses tanggal 10 Oktober 2012.
Nugraha, Wiyana. Pembagian Zona Flora Fauna Indonesia.(Online) http://inugraha75.blogspot.com/2012/03/pembagian-zona-flora-fauna-indonesia.html. diakses tanggal 10 Oktober 2012.

Sudjino, 2007. Biologi Kelas X untuk SMA dan MA. Klaten: PT INTAN PARAWIRA.
Swarno, 2002. Panduan Pembelajaran Biologi Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan    Departemen Pendidikan Nasional.


VI.     PENILAIAN
Penilaian Proses
1. Kognitif Proses
a. Tes lisan (penilaian tes lisan berdasarkan kegiatan tanya jawab).
b. Tes tertulis.
c. Menilai kemampuan siswa dalam mengumpulkan hasil belajar
Penilaian Proses Belajar Peserta : Diskusi kelas
No

Elemen yang dinilai

Skor maksimal
Penilaian



Peserta didik

1
Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi.
20


2
Mengikuti kegiatan diskusi secara aktif.
20


3
Pertanyaan yang diajukan telah dipikirkan secara seksama dan ada kaitannya dengan materi diskusi.
20


4
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
20


5
Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta diskusi.
20


Total skor

100


Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1995:27)
                Skor (skor peserta didik)
Nilai  =                                                                   x 100 =………

                       Total skor maksimal


Penilaian Proses Belajar : Presentasi  lisan
No

Elemen yang dinilai

Skor maksimal
Penilaian



Peserta didik

1
Menggunakan konsep sains secara tepat.
10


2
Penjelasan pendukung cukup rinci untuk menjelaskan konsep.
20


3
Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang terorganisir dan penutup yang jelas.
20


4
Kualitas suara seperti tingkat volume, artikulasi dan antusiasme cukup baik.
10


5
Bahasa tubuh seperti kontak mata, postur dan gerak tubuh digunakan secara efektif.
10


6
Humor positif digunakan secara tepat.
10


7
Memberi audien waktu untuk berpikir.
10


8
Memberi respon yang baik pada pertanyaan audien.
10


Total Skor
100


Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1999:103)
                Skor (skor peserta didik)
Nilai  =                                                                   x 100 =………
                       Total skor maksimal

2. Afektif      
Penilaian proses dengan melihat sikap siswa saat mengikuti kegiatan belajar
No
Elemen yang Dinilai
Skor Maksimal
Penilaian Peserta Didik
1
Mengikuti belajar secara aktif.
20

2.
Pertanyaan yang diajukan telah dipikirkan secara seksama dan ada kaitannya dengan materi pembelajaran.
20

3.
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
20

4.
Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta diskusi.
20

5.
Menghargai pendapat yang berbeda dari teman
20

Total Nilai
100

   Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1995:27 dalam Sulasih:2010) 

3. Psikomotorik
Menilai aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
No
Elemen yang Dinilai
Skor Maksimal
Penilaian Peserta Didik
1
Kecermatan siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
20

2
Kemampuan siswa dalam mengulangi penjelasan materi yang disampaikan.

20


3
Kemampuan siswa dalam menyimpulkan materi.
20

4
Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi.
20

5
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas rumah yang diberikan.
20

Total Nilai
100

Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1999:103 dalam Sulasih:2010
  
          4. Penilaian hasil belajar
Bentuk instrument (tes uraian)
1.      Gambarkan pembagian wilayah flora dan fauna  Indonesia! (Score 10)
2.      Jelaskan 3 pembagian wilayah flora dan fauna Indonesia, berikan contoh flora dan Fauna masing-masing minimal 3! (Score 10)
3.      Jelaskan berbagai tipe bioma yang ada di Indonesia! (Score 10)
4.      Mengapa keanekaragaman hayati yang ada perlu dilstarikan? (Score 10)
5.      Apa perbedaan pelestarian keanekaragaman hayati secara in-situ dan e-ksitu? (Score 10)
Nilai = Jumlah Score x 2
Kunci Jawaban:
1.       (Gambar siswa sesuai dengan pembagian wilayah indonesia)

2.      Flora Fauna Asiatis  
Flora fauna ini memiliki kesamaan dengan flora fauna di Asia yang wilayahnya meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali (Paparan Sunda) yang dahulunya merupakan bagian dari benua Asia.Flora fauna tipe ini dipisahkan oleh garis Wallacea
Flora Fauna Australis
Flora fauna ini memiliki kesamaan dengan yang ada di benua Australia yang wilayahnya meliputi Papua (paparan Sahul) yang dahulunya merupakan bagian dari benua Australia. Flora fauna ini dibatasi dengan garis Weber
 Flora fauna Peralihan
Flora fauna pada wilayah ini mirip dengan yang ada di Asia dan Australia. Wilayahnya meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Sebelah Barat wilayahnya dibatasi oleh Garis Wallacea dan sebelah Timur dibatasi oleh Garis Weber. 

3.      Tipe Bioma yang ada di Indonesia terbagi atas:
            Bioma Padang Rumput
            Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang. Flora terdiri atas  rumput, namun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput. Fauna: kuda liar, dan jenis mamalia kecil.
            Bioma Sabana
            Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran.
            Bioma Hutan Tropis
            Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit.  Fauna: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
            Hutan Musim
Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau.

4.      Karena keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia merupakan suatu kekayaan alam yang khas dan hanya ada di Indonesia saja.
5.      In-Situ adalah pemeliharaan atau penangkaran satwa liar di habitat alam atau aslinya, seperti jenis hewan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon.
Eksitu adalah:pelestarian makhluk hidup di luar habitat aslinya.






                  Mengetahui,
Palembang,  Oktober 2012
                  Dosen Pengasuh






DR. Saleh Hidayat, M.Si
Mahasiswa






Agustin E. Sumanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP BERKARAKTER

Laporan Praktikum Perkembangbiakan Ikan Cupang (Beta Sp.)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBA UDARA