RPP BERKARAKTER 2
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KD. 3.2
Nama Sekolah
|
: SMA Negeri XX
|
Mata
Pelajaran
|
: Biologi
|
Kelas/Semster
|
: X/II (Genap)
|
Pertemuan
|
: 16
|
Alokasi
Waktu
|
: 2 x 45 menit
|
Standar Kompetensi
|
: 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
|
Kompetensi Dasar
|
: 3.2
Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia, dan
usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
|
Indikator:
- Menggambar pembagian wilayah flora dan fauna Indonesia
- Mendeskripsikan pembagian wilayah flora dan fauna Indonesia
- Mendeskripsikan berbagai tipe bioma yang ada di Indonesia
- Memberikan alasan arti penting keanekaragaman hayati perlu dilstarikan
- Membedakan pelestarian in-situ dan e-ksitu
Nilai Karakter Budaya Bangsa
|
|
Religius
|
·
Merasakan
kekuasan Tuhan yang telah menciptakan berbagai mahluk hidup hingga terbentuknya keanekaragaman hayati di alam semesta.
|
Rasa Syukur
|
·
Mensyukuri apa
yang telah diciptakan oleh Tuhan serta mewujudkan rasa syukurnya dengan
belajar giat dan melestarikan kelangsungan sumber daya alam yang ada di
sekitarnya.
|
Jujur
|
·
Mengemukakan
pendapat berdasarkan apa yang telah dipahaminya
|
Kerja keras
|
·
Berusaha dengan
sungguh-sungguh dalam mempelajari materi yang dipelajarinya di kelas serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
|
Toleransi
|
·
Memberi
kesempatan kepada teman untuk mengemukakan pendapat serta menghargai pendapat
yang dikemukakan oleh orang lain.
|
Rasa ingin tahu
|
·
Mecari literatur
serta sumber belajar lain untuk menambah pengetahuan lain tentang materi
pelajaran yang sedang dipelajarinya
|
Disiplin
|
·
Berada di kelas
tepat waktu saat mengikuti pelajaran.
·
Melaksanakan
kegiatan belajar dengan tertib.
·
Tidak keluar
masuk saat pelajaran berlangsung.
·
Tertib dalam
mengerjakan tugas sesuai prosedur kerja.
|
Komunikatif
|
·
Aktif dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
·
Mengungakapkan
pendapat atau argumentasi dalam kegiatan belajar mengajar.
·
Selalu bertanya
saat mendapat kesulitan dalam belajar.
|
Menghargai prestasi
|
·
Menghargai
pendapat teman lain dalam kegiatan belajar mengajar.
·
Mampu menjadi tutor sebaya bagi teman lain yang
mengalami kesulitan dalam belajar.
|
Tanggung Jawab
|
· Mampu mempertanggungajawabkan argumentasi
yang diungkapkannya.
·
Konsisten tarhadap kesepakatan yang diterapkan
dalam kelas.
·
Mengerjakan tugas sesuai dengan prosedur kerja.
·
Mengumpulkan tugas tepat waktu.
·
Menanamkan pada dirinya tentang pentingnya menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati.
·
Mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di sekolah
ke lingkungan sekitar.
|
Peduli lingkungan
|
· Menjaga kelestarian keanekaragaman hayati
yang ada disekitarnya.
|
I. TUJUANPEMBELAJARAN
Melalui
pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat:
- Menggambar pembagian wilayah flora dan fauna Indonesia
- Mendeskripsikan pembagian wilayah flora dan fauna Indonesia
- Mendeskripsikan berbagai tipe bioma yang ada di Indonesia
- Memberikan alasan arti penting keanekaragaman hayati perlu dilstarikan
- Membedakan pelestarian in-situ dan e-ksitu
II. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati Indonesia
Sub Materi : 1. Pembagian Wilayah Flora dan Fauna di Indonesia
2. Tipe bioma Indonesia
3. Pentingnya menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati
4. Pelestarian in-situ dan e-ksitu
Pembagian Zona Flora Fauna Indonesia
(Fachrudin,
2010)
Indonesia adalah negara yang
memiliki keunikan tersendiri, salah satunya dilihat dari jenis flora dan
faunanya. Keadaan flora dan fauna Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
geologis. Berdasarkan sejarah geologis, Indonesia awalnya ada yang
bersatu dengan benua Asia dan ada yang menyatu dengan benua Australia dan
daerah tengah adalah daerah peralihan antara keduanya. Pola
persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di
bagian Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di bagian Timur
faunanya mirip dengan fauna di Australia, dan diantara kedua daerah tadi,
faunanya merupakan fauna daerah peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena
pada zaman es Indonesia pernah menyatu dengan Asia dan Australia. Pada masa itu
Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia. Keadaan seperti ini berdampak
pada jenis flora dan faunanya, sehingga Indonesia terdiri dari 3 zona flora dan
fauna, yaitu :
1. Flora Fauna Asiatis
1. Flora Fauna Asiatis
Flora fauna ini memiliki kesamaan
dengan flora fauna di Asia yang wilayahnya meliputi pulau Sumatra, Kalimantan,
Jawa dan Bali (Paparan Sunda) yang dahulunya merupakan bagian dari benua
Asia.Flora fauna tipe ini dipisahkan oleh garis Wallacea
2. Flora Fauna Australis
2. Flora Fauna Australis
Flora fauna ini memiliki kesamaan
dengan yang ada di benua Australia yang wilayahnya meliputi Papua (paparan
Sahul) yang dahulunya merupakan bagian dari benua Australia. Flora fauna ini
dibatasi dengan garis Weber
3. Flora fauna Peralihan
3. Flora fauna Peralihan
Flora fauna pada wilayah ini mirip
dengan yang ada di Asia dan Australia. Wilayahnya meliputi Sulawesi, Nusa
Tenggara dan Maluku. Sebelah Barat wilayahnya dibatasi oleh Garis Wallacea dan
sebelah Timur dibatasi oleh Garis Weber.
Sejarah
terbentuknya daratan di Indonesia berawal pada zaman es. Pada awal zaman es
tersebut, suhu permukaan bumi turun sehingga permukaan air laut menjadi turun.
Pada masa itu, wilayah Indonesia bagian Barat yang disebut juga Dataran Sunda
masih menyatu dengan Benua Asia, sedangkan Indonesia bagian Timur yang disebut
juga Dataran Sahul menyatu dengan Benua Australia. Dataran Sunda dan Dataran
Sahul juga masih berupa daratan belum dipisahkan oleh laut dan selat. Keadaan tersebut
menyebabkan keanekaan flora dan fauna di Indonesia bagian Barat seperti Jawa,
Bali Kalimantan, dan Sumatera pada umumnya menunjukkan kemiripan dengan flora
di Benua Asia. Begitu pula denga flora dan fauna di Indonesia bagian Timur
seperti Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya pada umumnya mempunyai
kemiripan dengan flora dan fauna di benua Australia. Jadi Indonesia pada masa
itu menjadi jembatan penghubung persebaran hewan dari Asia dan Australia.
Kemudian, pada akhir zaman es, suhu permukaan bumi naik sehingga permukaan air
laut naik kembali. Naiknya permukaan air laut mengakibatkan Jawa terpisah
dengan Benua Asia, kemudian terpisah dari Kalimantan dan terakhir dari
Sumatera. Selanjutnya Sumatera terpisah dari Kalimantan kemudian dari
Semenanjung Malaka dan terakhir Kalimantan terpisah dari Semenanjung Malaka.
(Fachrudin, 2010)
Seorang
berkebangsaan Inggris bernama Wallace mengadakan penelitian mengenai penyebaran
hewan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hewan di
Indonesia bagian Barat dengan hewan di Indonesia bagian Timur. Batasnya di
mulai dari Selat Lombok sampai ke Selat Makasar. Oleh sebab itu garis batasnya
dinamakan garis Wallace. Batas ini bersamaan pula dengan batas penyebaran
binatang dan tumbuhan dari Asia ke Indonesia. (Fachrudin, 2010)
Di samping itu
seorang peneliti berkebangsaan Jerman bernama Weber, berdasarkan penelitiannya
tentang penyebaran fauna di Indonesia, menetapkan batas penyebaran hewan dari
Australia ke Indonesia bagian Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis Weber.
(Fachrudin, 2010)
Sedangkan daerah diantara dataran Sunda dan dataran Sahul oleh
para ahli biografi disebut daerah Wallace atau daerah Peralihan. Disebut daerah
Peralihan Karena di daerah ini terdapat beberapa jenis hewan Asia dan
Australia, jadi merupakan daerah transisi antara dataran Sunda dan dataran
Sahul. Misalnya di daerah Sulawesi juga terdapat hewan yang ada juga di Jawa,
contohnya rusa dan monyet, sedangkan di Halmahera juga ada burung Cendrawasih
yang ada di Irian Jaya. (Fachrudin,
2010)
Macam-macam bioma di Indonesia
A. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai
dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun,
di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun
secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur
tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga
tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan
biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi
dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun
ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan
vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput
bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di
Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: kuda liar, dan jenis mamalia
kecil.
B. Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput
dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang
menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana
campuran.
- Sabana murni : bila pohon-pohon yang
menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana campuran : bila pohon-pohon
penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.
C. Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma
yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Ciri-ciri:
1. Curah hajannya tinggi, merata
sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225 cm/tahun.
2. Matahari bersinar sepanjang tahun.
3. Dari bulan satu ke bulan yang lain
perubahan suhunya relatif kecil.
4. Di bawah kanopi atau tudung pohon,
gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam
hari.
- Flora: pada biorna hutan tropis
terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai
ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk
suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit.
Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah
tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon
tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
- Fauna: di daerah tudung yang cukup
sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu
hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup
hewanhewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari,
misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
D. Hutan Musim
Di daerah tropis, selain hutan tropis
terdapat pula hutan musim.
Ciri
tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:
Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan
termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering
dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas,
sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama
sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di
Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau.
EK-STITU DAN IN-SITU
Pengertian "in situ"
adalah pemeliharaan atau penangkaran satwa liar di habitat alam atau aslinya,
seperti jenis hewan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon. Eksitu adalah:pelestarian makhluk hidup di luar habitat
aslinya.
Kebun botani (atau taman botani) adalah suatu lahan yang ditanami berbagai jenis tumbuhan
yang ditujukan untuk keperluan koleksi, penelitian, dan konservasi ex-situ (di luar habitat). Selain untuk penelitian, kebun botani dapat berfungsi sebagai sarana wisata dan pendidikan bagi pengunjung. (Ade Amalia Asri, 2012)
yang ditujukan untuk keperluan koleksi, penelitian, dan konservasi ex-situ (di luar habitat). Selain untuk penelitian, kebun botani dapat berfungsi sebagai sarana wisata dan pendidikan bagi pengunjung. (Ade Amalia Asri, 2012)
III.
MODEL/ METODE
PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran
Small Discusstion
Metode Pembelajaran
Ceramah
tentang pembagian wilayah penyebaran flora dan Fauna yang ada di Indonesia. Tanya
jawab dan diskusi informasi, kreaktif mengidentifikasi pembagian Wilayah Flora dan Fauna di
Indoneisa serta pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, khususnya
yang ada di Indonesia.
IV. LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
No
|
Kegiatan
|
Guru
|
Siswa
|
Nilai Karakter
|
1
|
Pendahuluan
(15 Menit)
|
·
Do’a
|
·
Siswa berdoa
|
·
Religius
|
·
Absensi
|
·
Siswa melaksanakan absen
|
· Disiplin
|
||
·
Apersepsi:
Apakah
yang kalian ketahui tentang Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia?
·
Guru Menampung pendapat siswa.
·
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan.
|
·
Mengungkapkan pendapat yang dimikinya.
·
Siswa menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban yang
ditampung oleh guru.
|
· Komunikatif.
|
||
·
Guru memberitahukan kepada siswa tentang tujuan
pebelajaran
·
Guru membuat kesepakatan kontrak belajar dengan
siswa.
|
·
Siswa memperhatikan dengan sekasama.
·
Siswa menyetujui kesepakatan kontrak belajar.
|
·
Tanggung jawab
·
Disiplin
|
||
·
Motivasi:
Guru
memberitahukan kepada siswa bahwa Indonesia
memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi serta terbagi atas
cakupan-cakupan wilayah tertentu yang berbeda cirri flora serta faunanya
antara suatu daerah dan daerah lainnya.
|
·
Siswa mendengarkan
|
·
Rasa ingin tahu.
|
||
2
|
Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi
(40 menit)
b.
Elaborasi
(10 menit)
c.
Konfirmasi
|
·
Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembagian wilayah
Flora dan fauna Indosnesia berdasarkan garis webber dan garis Wallace.
·
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil
untuk mendiskusikan tentang:
- Jenis-jenis Flora dan Fauna yang ada pada daerah
pembagian masing-masing.
- Tipe Bioma yang ada di Indonesia.
- Pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati yang
ada di Indonesia.
- Cara pelestarian Keanekaragaman hayati dengan cara
in-situ dan ek-situ
·
Memberikan kesempatan masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
·
Mendampingi proses diskusi.
·
Guru meminta tiap-tiap kelompok membuat kesimpulan.
·
Memberi pujian kepada siswa
yang aktif dan memberi motivasi kepada peserta didik yang belum aktif.
·
Meluruskan persepsi siswa yang keliru.
·
Mengkondisikan peserta didik dari permasalahan
yang ada kedalam kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi
·
Memfasilitasi, mengarakan dan memberikan motivasi
belajar kreatif, analisis, dan mandiri
·
Berperan sebagai
narasumber, fasilisator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang mengalami
kesulitan
·
Memberi pujian
terhadap siswa yang aktif dan memberikan motivasi kepada siswa yang kurang
aktif
|
·
Mendengarkan dengan seksama dan mencatat poin-poin
yang penting.
·
Mendengarkan dengan seksama dan mencatat poin-poin
yang penting.
·
Menyusun tempat duduk dengan tertib.
·
Melakukan diskusi dengan disiplin.
·
Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
·
Siswa melakukan diskusi (presentasi dan kegiatan
Tanya jawab) .
·
Mengikuti kegiatan diskusi dengan tertib.
·
Mencatat poin-poin tang penting.
·
Siswa memperhatikan dan mencatat poin-poin yang
penting.
·
Siswa mampu
menerima perbedaan pendapat dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab.
·
Siwa mampu
membuat kesimpulan atas materi yang dipelajari.
|
·
Disiplin
·
Tanggung Jawab
·
Rasa Ingin Tahu
·
Disiplin
·
Kerja keras
·
Mandiri
·
Toleransi
·
Peduli lingkungan
·
Jujur
·
Tanggung Jawab
·
Disiplin
·
Kerja keras
·
Mandiri
·
Toleransi
·
Komunikatif
·
Jujur
·
Tanggung Jawab
·
Rasa ingin tahu
·
Disiplin
·
Kerja keras
·
Mandiri
·
Toleransi
·
Komunikatif
·
Jujur
·
Tanggung Jawab
·
Disiplin
·
Mandiri
·
Komunikatif
·
Jujur
·
Tanggung Jawab
|
3
|
Kegiatan Penutup (15 Menit)
|
·
Guru memastikan bahwa siswa telah jelas mengerti
tentang materi yang dipelajari.
·
Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin
bertanya atau belum jelas.
·
Guru memberikan soal evaluasi
·
Guru membimbing
Peserta didik membuat rangkuman atas materi yang dipelajari.
·
Peserta didik dan
guru bersama-sama melakukan refleksi.
·
Mengimformasikan materi
selanjutnya untuk dipelajari di rumah
·
Guru menutup
kegiatan belajar.
|
·
Siswa mengonfirmasi tentang kejelasan materi yang
dipelajari.
·
Siswa mengajukan pertanyaan. (Jika ada).
·
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
·
Siswa membuat kesimpulan.
·
Siswa dan guru melakukan refleksi.
·
Siswa menyepakati tentang tugas yang diberikan guru.
·
Siswa menutup kegiatan belajar.
|
·
Toleransi
·
Peduli Sosial
·
Tanggung Jawab
·
Mandiri Kerja Keras
|
V. MEDIA
PEMBELAJARAN
a. Alat : LCD Proyektor, Laptop, Speaker.
b. Bahan
|
: Power Point
(Keanekaragaman Hayati Indonesia)
|
c. Sumber belajar
Amalia,
Ade. Pengertian Eksitu dan Insitu(Online). ihttp://adeeamaliae.blogspot.com/2012/03/pengertian-eksitu-dan-insitu.html. diakses
tanggal 10 Oktober 2012.
Fachrudin.
Pembagian Flora dan Fauna Indonesia(Online). http://fachrudin86.blogspot.com/2010/06/pembagian-flora-dan-fauna-indonesia.html. diakses
tanggal 10 Oktober 2012.
Nugraha,
Wiyana. Pembagian Zona Flora Fauna
Indonesia.(Online) http://inugraha75.blogspot.com/2012/03/pembagian-zona-flora-fauna-indonesia.html. diakses tanggal
10 Oktober 2012.
Sudjino, 2007. Biologi Kelas X untuk SMA dan
MA. Klaten: PT INTAN PARAWIRA.
Swarno, 2002. Panduan Pembelajaran Biologi Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
VI. PENILAIAN
Penilaian Proses
1. Kognitif Proses
a. Tes lisan (penilaian tes lisan berdasarkan kegiatan
tanya jawab).
b. Tes tertulis.
c. Menilai
kemampuan siswa dalam mengumpulkan hasil belajar
Penilaian Proses Belajar Peserta :
Diskusi kelas
No
|
Elemen yang dinilai
|
Skor maksimal
|
Penilaian
|
|
|
|
|
Peserta didik
|
|
1
|
Seluruh perhatian
diarahkan pada materi diskusi.
|
20
|
|
|
2
|
Mengikuti kegiatan
diskusi secara aktif.
|
20
|
|
|
3
|
Pertanyaan yang diajukan telah dipikirkan secara
seksama dan ada kaitannya dengan materi diskusi.
|
20
|
|
|
4
|
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan
pertanyaan.
|
20
|
|
|
5
|
Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta
diskusi.
|
20
|
|
|
Total skor
|
100
|
|
Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1995:27)
Skor (skor peserta didik)
Nilai =
x
100 =………
Total skor maksimal
Penilaian Proses Belajar : Presentasi lisan
No
|
Elemen yang dinilai
|
Skor maksimal
|
Penilaian
|
|
|
|
|
Peserta didik
|
|
1
|
Menggunakan konsep
sains secara tepat.
|
10
|
|
|
2
|
Penjelasan pendukung
cukup rinci untuk menjelaskan konsep.
|
20
|
|
|
3
|
Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang
terorganisir dan penutup yang jelas.
|
20
|
|
|
4
|
Kualitas suara seperti tingkat volume, artikulasi dan
antusiasme cukup baik.
|
10
|
|
|
5
|
Bahasa tubuh seperti
kontak mata, postur dan gerak tubuh digunakan secara efektif.
|
10
|
|
|
6
|
Humor positif digunakan secara tepat.
|
10
|
|
|
7
|
Memberi audien waktu untuk berpikir.
|
10
|
|
|
8
|
Memberi respon yang baik pada pertanyaan audien.
|
10
|
|
|
Total Skor
|
100
|
|
Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1999:103)
Skor
(skor peserta didik)
Nilai =
x 100 =………
Total skor maksimal
2. Afektif
Penilaian
proses dengan melihat sikap siswa saat mengikuti kegiatan belajar
No
|
Elemen yang Dinilai
|
Skor Maksimal
|
Penilaian Peserta Didik
|
1
|
Mengikuti belajar secara aktif.
|
20
|
|
2.
|
Pertanyaan
yang diajukan telah dipikirkan secara seksama dan ada kaitannya dengan materi
pembelajaran.
|
20
|
|
3.
|
Menjawab
pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
|
20
|
|
4.
|
Menghargai
saran dan pendapat sesama teman peserta diskusi.
|
20
|
|
5.
|
Menghargai pendapat yang berbeda dari teman
|
20
|
|
Total Nilai
|
100
|
|
Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1995:27 dalam
Sulasih:2010)
3. Psikomotorik
Menilai
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
No
|
Elemen yang Dinilai
|
Skor Maksimal
|
Penilaian Peserta Didik
|
1
|
Kecermatan siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
|
20
|
|
2
|
Kemampuan siswa dalam mengulangi penjelasan materi yang disampaikan.
|
20
|
|
3
|
Kemampuan siswa dalam menyimpulkan materi.
|
20
|
|
4
|
Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi.
|
20
|
|
5
|
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas rumah yang diberikan.
|
20
|
|
Total Nilai
|
100
|
|
Sumber: adaptasi Hibbart.
K.M (1999:103 dalam Sulasih:2010
4. Penilaian hasil belajar
Bentuk instrument (tes uraian)
1.
Gambarkan
pembagian wilayah flora dan fauna
Indonesia! (Score 10)
2.
Jelaskan
3 pembagian wilayah flora dan fauna Indonesia, berikan contoh flora dan Fauna
masing-masing minimal 3! (Score 10)
3.
Jelaskan
berbagai tipe bioma yang ada di Indonesia! (Score 10)
4.
Mengapa
keanekaragaman hayati yang ada perlu dilstarikan? (Score 10)
5.
Apa
perbedaan pelestarian keanekaragaman hayati secara in-situ
dan e-ksitu? (Score 10)
Nilai = Jumlah Score x 2
Kunci
Jawaban:
1.
(Gambar siswa sesuai dengan pembagian wilayah indonesia)
2.
Flora Fauna Asiatis
Flora
fauna ini memiliki kesamaan dengan flora fauna di Asia yang wilayahnya meliputi
pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali (Paparan Sunda) yang dahulunya merupakan
bagian dari benua Asia.Flora fauna tipe ini dipisahkan oleh garis Wallacea
Flora Fauna Australis
Flora Fauna Australis
Flora
fauna ini memiliki kesamaan dengan yang ada di benua Australia yang wilayahnya
meliputi Papua (paparan Sahul) yang dahulunya merupakan bagian dari benua
Australia. Flora fauna ini dibatasi dengan garis Weber
Flora fauna Peralihan
Flora fauna Peralihan
Flora
fauna pada wilayah ini mirip dengan yang ada di Asia dan Australia. Wilayahnya
meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Sebelah Barat wilayahnya dibatasi
oleh Garis Wallacea dan sebelah Timur dibatasi oleh Garis Weber.
3. Tipe Bioma yang
ada di Indonesia terbagi atas:
Bioma
Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai
dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang. Flora terdiri atas rumput, namun ada pula tumbuhan lain yang
hidup selain rumput. Fauna: kuda liar, dan jenis mamalia kecil.
Bioma
Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput
dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang
menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana
campuran.
Bioma
Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma
yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi.
Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Fauna: burung hantu, babi hutan,kucing hutan,
macan tutul.
Hutan
Musim
Di daerah tropis, selain hutan tropis
terdapat pula hutan musim.Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk
tumbuhan tropofit. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang
dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat
ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan
rusa, babi hutan, harimau.
4. Karena keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia merupakan suatu
kekayaan alam yang khas dan hanya ada di Indonesia saja.
5. In-Situ adalah pemeliharaan atau penangkaran satwa liar di habitat alam
atau aslinya, seperti jenis hewan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon.
Eksitu adalah:pelestarian makhluk
hidup di luar habitat aslinya.
Mengetahui,
|
Palembang, Oktober 2012
|
Dosen Pengasuh
DR. Saleh
Hidayat, M.Si
|
Mahasiswa
Agustin E.
Sumanti
|
Komentar
Posting Komentar