Gerak pada tumbuhan


BAB I
PENDAHULUAN

            Setiap makhluk hidup bisa bergerak walaupun sangat lamban karena salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Tumbuhan juga melakukan gerak seperti halnya hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan disebabkan oleh adanya rangsangan. Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh mata. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu, misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Gerak tumbuhan tidak sama seperti pada hewan atau manusia. Hewan dan manusia  dapat berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Sedangkan tumbuhan tetap berada ditempat tubuhnya.
            Meskipun tidak memiliki system saraf seperti hewan, tumbuhan memiliki kemampuan menanggapi rangsangan walaupun lambat. Jika pada hewan rangsang disalurkan melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma (PLASMODESMA) yang masuk ke dalam sel melalui dinding yang disebut NOKTAH.  Kemampuan menanggapi rangsangan atau memberikan reaksi terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Contoh tumbuhan yang paling terlihat gerakannya yaitu seperti putri malu yang suka tumbuh liar di pinggir jalan. Ketika daunnya kita sentuh maka daun yang ada akan spontan menutup. Pergerakan tumbuhan dapat disebabkan oleh adanya rangsangan / stimulus yang berasal dari luar. Arah gerakan bisa mendekati atau juga bisa menjauhi rangsangan. Rangsangan-rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan antara lain adalah rangsangan cahaya, sentuhan, suhu, gravitasi, dan zat kimia.


BAB II
ISI


 




















A.     Gerak Higrokopis
            Gerak Higroskopis Gerak higroskopis adalah gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh perubahan kadar air. Contoh gerak higroskopis yang mudah kita lihat adalah pecahnya kulit buah polong-polongan, misalnya tumbuhan lamtoro, kembang merak, dan kacang buncis. Buah kedelai, lamtoro, kembang merak, dan kacang buncis yang telah tua dan kering akan pecah sehingga bijinya akan terpental keluar. Pecahnya kulit buah dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan keturunannya. Jadi gerak higroskopis tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, tetapi disebabkan oleh perubahan kadar air secara terus-menerus. Akibatnya, kondisi sangat kering pada kulit buah atau kotak spora sehingga kulit biji atau kotak spora pecah.

SPORAGIRUM+1LAMTOROPACAR+AIR+2
Contoh peristiwa Higrokopis yang terjadi pada Kotak Spora Lumut, Buah Lamptoro (Petai Cina) dan Buah Bunga Pacar Air. (Sumber: http://rangkumanipasmp199.blogspot.com)



B.     Gerak Endonom
            Gerak endonom adalah gerak yang tidak disebabkan rangsangan dari luar melainkan dipengaruhi faktor dari dalam tubuh tumbuhan sendiri,  Disebut juga gerak autonom atau gerak spontan.
 Contoh: gerakan protoplasma sel tanaman bawang merah

            Protoplasma adalah substansi majemuk yang terdiri dari berbagai bahan meliputi air, garam-garam, mineral, dan minyak senyawa organic, di antaranya adalah karbonhidrat, protein dan lipid. Protoplasma bersifat pekat (kental), jernih (terang) dan koloid polifasis. Komposisi protoplasma adalah tetap, jadi bukan sebagai senyawa. Sifat-sifat kimia, fisik dan biologis protoplasma suatu jenis organisme berada dengan sifat kimia, fisik dan biologis protoplasma organism lain.

C.    Gerak Esinom
            Gerak esinom adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar tubuh tumbuhan.  Rangsangan: cahaya, sentuhan, suhu, air, gravitasi bumi, zat kimia dan sebagainya. Organ tumbuhan yang memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut dapat berupa akar, batang, daun, bunga, atau bagian dari organ organ tumbuhan tersebut. Gerak esionom dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak nasti , gerak tropisme, dan gerak taksis.
1.      NASTI
            Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi arah rangsang. Gerak ini disebabkan terjadinya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Beberapa bentuk nasti :
a.       Niktinasti: yaitu gerak tidur daun tanaman Leguminosae (kacang-kacangan) menjelang petang akibat perubahan tekanan turgor pada tangkai daun. Perubahan ini disebabkan karena rangsangan suasana yang gelap.
b.      Fotonasti yaitu gerak nasti yang sumber rangsangannya berupa cahaya, misalnya mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari karena telah memperoleh periode terang yang cukup dari cahaya matahari.
c.        Seismonasti/tigmonasti adalah gerak yang dipengaruhi oleh getaran/sentuhan. Contoh paling mudah adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat tersentuh. Gerak ini disebabkan adanya perubahan takanan turgor pada tangkai daun.
d.      Termonasti: adalah gerak nasti yang sumber rangsangnya berupa suhu. Misalnya mekarnya bunga tulip pada harihari yang hangat pada musim semi.
e.       Nasti kompleks yaitu gerak nasti yang sumber rangsangnya lebih dari satu. Contoh gerak ini adalah membuka menutupnya stomata karena pengaruh kadar
air, cahaya, suhu, dan zat kimia.
èNasti secara lebih jelas akan dibahas oleh kelompok IX.


2.      Gerak Tropisme.
            Tropisme adalah pergerakan dalam pertumbuhan sel (umumnya pada sel tumbuhan) yang menyebabkan pergerakan organ tumbuhan utuh menuju atau menjauhi sumber rangsangan (stimulus). Apabila pergerakan pertumbuhan menuju ke arah sumber rangsangan maka disebut tropisme positif, sedangkan pergerakan pertumbuhan yang menjauhi sumber rangsangan disebut tropisme negatif. Secara etimologis, tropisme berasal dari bahasa Yunani "tropos" yang memiliki makna "berputar". Saat ini telah ditemukan beberapa macam tropisme berdasarkan sumber stimulus atau rangsangannya. Rangsang dari luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, , tigmotropisme, Termotropisme dan sketotropisme serta kemotropisme.

v  Fototropisme
            Fototropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Contoh dari fototropisme adalah pertumbuhan koleoptil rumput menuju arah datangnya cahaya. Koleoptil merupakan daun pertama yang tumbuh dari tanaman yang berfungsi sebagai pelindung lembaga yang baru tumbuh.  Koleoptil merupakan bagian tumbuhan yang paling sensitive terhadap cahaya. Koleoptil yang ada di ujung (tip), memiliki iritabilitas yang lebih peka terhadap cahaya dibandinngkan dengan koleoptil bagian pangkal (base).
            Jika bagian koleoptil diberi perlakuan cahaya pada salag satu sisinya , maka pertumbuhan batang akan membengkok kearah sumber cahaya. Pembengkokan batang ini disebabkan karena sisi koleoptil yan terkena langsung oelh cahaya yang akan memperlambat petumbuhannya, sedangkan bagian yang terlindung dari cahaya akan tumbuh secara normal.


Bagian yang terkena arah sina memiliki sel yang lebih kecil/pendek dibandingkan bagian yang tidak terkena sinar.  (sumber: http://taufik-ardiyanto.blogspot.com)

            Pigmen yang diduga berperan dalam Fototropisme adalah pigmen Karotenoid dan Flafin. Namun berdasarkan penelitian lebih lanjut, pigmen yang berperan adalah Flavin saja. Flavin merupakan pigmen utama yang berperan dalam fototropisme. Hal ini didukung oleh fakta:
·         Pada jamur yang sensitive terhadap fototropisme, menunjukkan bahwa jamur tersebut tidak mengandung jaroten namun memiliki flavin yang terikat pada molekul protein yang disebut flavoprotein. Pigmen ini yang berperan dalam penyerapan cahaya saat terjadi fototropisme.
·         Beberapa mutan pada tanaman tingkat tinggi yang kandungan karotennya sangat rendah juga dapat memiliki respon yang tinggi terhadap fototoprisme.
                Pembengkokan pada batang yang diberi cahaya pada satu arah berkaitan dengan pengangkutan auksin dari sisi koleoptil yang langsung menerima cahaya ke sisi yang terlindung dari cahaya. Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan kambium. Jika hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan pemanjangan sel-sel jaringan batangnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyCd1YrjZJ7rI2UYdaAxHo5DsAGDVsG82O37oawizdJm8RYNw4VD-9C4kttWbg4HcXP6TwkC5y7HyZc7JSWMxN7L6e3BMZdm8b3V91nCPx8g2zng2d-Aza8yJIPPsAc1GceOxEhFKenDo/s320/auksin+cahaya.jpg
Gambar pembengkokan batang (sumber: http://taufik-ardiyanto.blogspot.com)
             Hormon auksin diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas batang, auksin akan berkumpul di bawah permukaan batang yang menyebabkan sel-sel jaringan di bawah permukaan batang tersebut akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel jaringan di atas permukaan batang. Karena sifat hormon auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru akan menghambat terjadinya pembelahan selsel pada daerah pemanjangan batang, sehingga pertumbuhan sel-sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi lebih lambat dibandingkan dengan sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar matahari. Hormon auksin selain berfungsi merangsang perpanjangan sel-sel batang dan menghambat perpanjangan sel-sel akar, juga berfungsi merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut yang berfungsi sebagai penyerapan air dan mineral, mempercepat aktivitas pembelahan sel-sel titik tumbuh kambium akar dan batang, menyebabkan terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan berkas angkut xilem, dan merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah.

            Selain terjadi pembengkokan pada batang, gejala fototropisme juga terjadi pada daun. Tumbuhan akan berusaha mengarahkan daunnya kearah sinar matahari untuk mendapatkan intensitas cahaya yang cukup untuk proses fotosintesis. Namun hal ini tidak terjadi pada tambuhan gurun. Tumbuhan gurun tidak berusaha untuk mengarahkan permukaan daunnyaagar selalu menghadap matahari , hal ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran energy yang dilakukan untuk proses transpirasi.
            Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu: Fototropisme positif, adalah gerak tanaman menuju ke arah
datangnya cahaya. Contoh: Ujung batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya, Gerak kloroplas didalam sel tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan, kloroplas yang mengandung klorofil bergerak menuju sisi sel terkena cahaya. Fototropisme negatif, adalah gerak
tanaman atau bagian tanaman menjauhi
arah datangnya cahaya. Contoh:
Gerak ujung akar yang menjauhi
arah datangnya cahaya dan seperti yang telah dijelaskan diatas yaitu gerakan kaktus yang menjauhi arah sinar matahari untuk meninimalisir transpirasi.  

FOTOTROPISME+1220px-Sprouter
Gambar contoh gerak tropisme positif. (Sumber: http://koesbio10.blogspot.com)

Gerak Tropisme negative (Sumber: http://koesbio10.blogspot.com)



v  Geotropisme.
            Geotropisme atau Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel tanaman karena dipengaruhi oleh gravitasi. Bila suatu benih diletakkan dalam keadaan sembarang, maka tunas akan tumbuh membengkok ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah. Pertumbuhan akar merupakan gravitropisme positif, sedangkan pertumbuhan tunas adalah gravitropisme negatif. Gravitropisme ini akan berfungsi setelah terjadi perkecambahan biji. Tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah dengan pengendapan statolit. Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung akar. Adanya penumpukan statolit pada akar dapat memicu distribusi kalsium dan auksin. Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme yang disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke sisi bawah akar.

1)220px-Warming-Skudbygning-Fig15-Hippuris-vulgaris2)220px-Warming-Skudbygning-Fig15-Hippuris-vulgaris
3)220px-Warming-Skudbygning-Fig15-Hippuris-vulgaris
Pertumbuhan  biji menunjukkan gejala gravitropisme.(Sumber: http://www.authorstream.com)

            Gravitropisme pada akar terlihat pada pertumbuhan akar primer di akar tunggamnng, sedangkan serabut akar  atau cabang-cabang akar akan tumbuh horizontal. Bagian akar yang sensitive terhadap gay gravitasi disebt gravitropisme. Jika tudung akar ini dibuang dengan hati-hati sehingga bagian meristem akar yang lain  tidar rusak, maka bagian akar tersebut akan terus tumbuh namun tidak sensitive terhadap gaya gravitasi.
            Kepekaan tudung akar terhadap gaya gravitasi berhubungan dengan kandungan amiloplas pada tudung akar. Amiloplas merupakan bagian organel yang berfungsi menerima rangsang gaya gravitasi disebut statolit, sedangkan sel yang mengandung statilit disebut statosit. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa:
·         Jika akar diberi zat pengurai amiloplas, maka kar tersebut tidak akan peka terhadap gaya gravitasi. Dan sensitivias tersebut kan muncul kembali jika butir-butir amiloplas terbetuk kembali.
Sensitivitas akar juga dipengaruhi oleh cahaya, dimana akar juga sensitive terhadap rangsang cahaya. Akar akan tumbuh ke segala arah didalam tanah, namun bila akar tersebut mendekati permukaan tanah dan terkena cahaya, maka akar tersebut akan segera membelok ke tanah sebagai penunjukan respon terdadap gravitasi.
Bagian batang akan selalu tumbuh kearah sinar dan bagian akar akan tumbuh kearah bawah sebagai respon terhadap gaya gravitasi. (Sumber: http://taufik-ardiyanto.blogspot.com)
Bagian tudung akar yang sensitive terhadap gaya gravitasi karena mengandung amiloplas. (Sumber: http://taufik-ardiyanto.blogspot.com http://taufik-ardiyanto.blogspot.com)

v  Hidrotropisme
            Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan kelembapan atau air. Makhluk hidup memiliki kecenderungan untuk mendekati atau menjauhi air. Tentu kamu mengetahui bahwa pertumbuhan akar umumnya menuju ke sumber air. Contoh: Gerak ujung akar kecambah menuju tempat yang berair.

GEOTROPISME+AKAR
Gambar ujung akar kecambah menuju tempat yang berair. (Sumber: http://rangkumanipasmp199.blogspot.com)

v  Tigmotropisme
            Tigmotropisme adalah pergerakan pertumbuhan sel tanaman yang dirangsang oleh sentuhan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "thigma" yang berarti "sentuhan". Contoh dari tigmotropisme adalah pertumbuhan tanaman sulur seperti anggur dan tanaman yang pertumbuhannya merambat dan memiliki sulur yang membelit bagian penopangnya. Sulur tanaman akan tumbuh lurus hingga menyentuh sesuatu. Adanya kontak sulur tersebut merangsang sulur untuk tumbuh melilit karena terjadi perbedaan kecepatan pertumbuhan karena sel-sel yang terkena sentuhan akan memproduksi auksin dan pertumbuhannya menjadi lebih cepat hingga membengkok dan melilit sumber sentuhan. Contoh lainnya adalah sentuhan angin kencang pada tebing bukit membuat pohon-pohon yang tumbuh di sekitarnya memiliki batang yang lebih pendek dan gemuk apabila dibandingakan dengan pohon yang sama pada daerah yang terlindungi dari angin kencang. Respon perkembangan tumbuhan terhadap gangguan mekanis ini biasa disebut tigmomorfogenesis dan umumnya disebabkan peningkatan produksi etilen. Gas etilen ini merupakan hormon yang dibentuk sebagai respons terhadap rangsangan sentuhan yang hebat.
220px-Brunnichia_ovata_
Gambar salah satu contoh tigmotropisme pada Brunnichia ovate. (Sumber: http://ardiwilaga88.blogspot.com)

v  Termotropisme
            Termotropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa panas atau perubahan panas. Salah satu contoh termotropisme adalah pertumbuhan daun tanaman Rhododendron yang dapat menjadi keriting dan menunduk ke bawah apabila suhu lingkungan mencapai -1 °C. Hal ini diduga merupakan salah satu cara menghindari kekeringan daun di musim dingin dan mencegah pembukaan stomata Pada pagi hari di musim dingin, daun Rhododendron akan menunduk ke arah bawah karena adanya kenaikan suhu yang disebabkan sinar matahari pagi. Akibatnya, membran selular yang membeku akan mencair dan peristiwa ini terjadi berulang-ulang setiap hari pada musim dingin. Untuk menghindari kerusakan membran selular karena peristiwa pencairan-beku berulang, daun tanaman ini akan menghadap ke bawah dan keriting. Sebagian dari ujung batang tanaman akan tumbuh dan bergerak ke arah sumber panas apabila suhunya rendah, namun bila suhunya tinggi, ujung batang akan menjauhi sumber panas tersebut. Sementara itu, pertumbuhan akar terhadap rangsangan panas belum ditemukan dengan jelas karena setiap tanaman memiliki karakteristik pergerakan pertumbuhan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.

v  Skototropisme
            Skontotropisme (bahasa Yunani, skotos, erarti kegelapan, kekelaman) adalah pergerakan pertumbuhan ke arah kegelapan.

v  Kemotropisme.
            Kemotropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa bahan kimia. Contoh: Akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi zat racun.
3.      Taksis
            Gerak Taksis Gerak taksis merupakan gerak pindah tempat yang dilakukan oleh organisme (biasanya bersel satu atau terdiri dari beberapa sel) atau bagian dari tumbuhan atau dapat diartikan Gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh datangnya rangsang. Arah pindah tempat dapat menuju atau menjauhi arah datangnya rangsangan. Contoh gerak taksis antara lain, gerak kloroplas kea rah cahaya dan gerak sel sperma (spermatozoid) menuju sel telur ovum ada peristiwa pembuahan.
Gerak kloroplas didalam sel tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan, kloroplas yang mengandung klorofil bergerak menuju sisi sel terkena cahaya. Karena rangsangan penyebab gerak kloroplas adalah cahaya, maka gerak itu disebut fototaksis.

            Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak pada sebagian anggota tubuhnya, misalnya akar yang mendekati air atau pucuk yang mendekati cahaya. Namun, pada tumbuhan tingkat rendah mampu melakukan gerak berpindah tempat. Seluruh tubuhnya berpindah. Misalnya, tumbuhan euglena dan bakteri besi.      Berdasarkan rangsang penyebabnya, taksis dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaktis. Fototaksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, taksis dibedakan menjadi:
1. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya.
Misalnya, klorofil (zat hijau daun) yang bergerak menuju arah datangnya cahaya.

2. Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan berupa zat kimia.
Misalnya, spermatozoa yang bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahan (metagenesis) tumbuhan lumut (Bryophyta). Sel telur (ovum) mengeluarkan zat kimia (gula dan protein) yang dapat merangsang spermatozoa untuk bergerak mendekatinya.

4.      Perbedaan Gerak Tropisme dan Gerak Nasti
            Tropisme dapat dikatagorikan sebagai salah satu dari bentuk gerak tumbuhan selain dari gerak nasti. Namun antara kedua gerakan ini terdapat perbedaan, gerakan nasty berlangsung dalam waktu yang relative singakat (hanya berlangsung dalam waktu beberapa detik atau menit) dan bersifat sementara, sedangkan tropisme terjadi dalam waktu yang relative lama dan berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sehingga bersifat lebih permanen.
            Gerakan nasty umumnya disebabkan oleh perbedaan tekanan turgor antara sel-sel pada salah satu sisi organ antara selsel pada salah satu sisi tanaman dengan sel-sel yang berlawanan, sedangkan tropisme umumnya umunya disebabkan oleh laju pertumbuhan atau pengembangan sel yang tidak seimbang antara  sel-sel pada sisi yang satu dengan sisi  yang lainnya pada organ tanaman.
            Arah gerak nasty tidak dipengaruhi oleh arah stimulus yang diterimanya, sedangkan tropisme dipengaruhi oleh arah stimulus yang diterimanya. Selain itu gerak nasty dapat terjadi karena  factor internal, sedangkan gerak tropisme hanya dipengaruhi oleh factor eksternal.  Gerak nasty terjadi atau berlangsung secara teratur sesuia dengan perubahan waktu pada setiap periode 24 jam dan terjadi akibat mekanisme yang berlangsung secara internal, hal ini disebut dengan jam biologi.










BAB III
KESIMPULAN

1.      Tumbuhan juga melakukan gerak seperti halnya hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan disebabkan oleh adanya rangsangan. Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh mata. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu, misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.
2.      Gerak Higroskopis Gerak higroskopis adalah gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh perubahan kadar air. Contoh gerak higroskopis yang mudah kita lihat adalah pecahnya kulit buah polong-polongan, misalnya tumbuhan lamtoro, kembang merak, dan kacang buncis.
3.      Gerak endonom adalah gerak yang tidak disebabkan rangsangan dari luar melainkan dipengaruhi faktor dari dalam tubuh tumbuhan sendiri
4.      Gerak esinom adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar tubuh tumbuhan.  Rangsangan: cahaya, sentuhan, suhu, air, gravitasi bumi, zat kimia dan sebagainya.
5.      Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi arah rangsang.
6.      Tropisme adalah pergerakan dalam pertumbuhan sel (umumnya pada sel tumbuhan) yang menyebabkan pergerakan organ tumbuhan utuh menuju atau menjauhi sumber rangsangan (stimulus).
7.      Fototropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya.
8.      Geotropisme atau Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel tanaman karena dipengaruhi oleh gravitasi.
9.      Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan kelembapan atau air.
10.  Tigmotropisme adalah pergerakan pertumbuhan sel tanaman yang dirangsang oleh sentuhan.
11.  Termotropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa panas atau perubahan panas.
12.  Skontotropisme (bahasa Yunani, skotos, erarti kegelapan, kekelaman) adalah pergerakan pertumbuhan ke arah kegelapan.
13.  Kemotropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa bahan kimia.
14.  Gerak Taksis Gerak taksis merupakan gerak pindah tempat yang dilakukan oleh organisme (biasanya bersel satu atau terdiri dari beberapa sel) atau bagian dari tumbuhan atau dapat diartikan Gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh datangnya rangsang
15.  Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya.
16.  Kemotaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan berupa zat kimia.
17.  Gerakan nasty berlangsung dalam waktu yang relative singakat (hanya berlangsung dalam waktu beberapa detik atau menit) dan bersifat sementara, sedangkan tropisme terjadi dalam waktu yang relative lama
18.  Gerakan nasty umumnya disebabkan oleh perbedaan tekanan turgor antara sel-sel pada salah satu sisi organ antara selsel pada salah satu sisi tanaman dengan sel-sel yang berlawanan, sedangkan tropisme umumnya umunya disebabkan oleh laju pertumbuhan atau pengembangan sel yang tidak seimbang antara  sel-sel pada sisi yang satu dengan sisi  yang lainnya pada organ tanaman.
19.  Arah gerak nasty tidak dipengaruhi oleh arah stimulus yang diterimanya, sedangkan tropisme dipengaruhi oleh arah stimulus yang diterimanya. Selain itu gerak nasty dapat terjadi karena  factor internal, sedangkan gerak tropisme hanya dipengaruhi oleh factor eksternal. 
20.  Gerak nasty terjadi atau berlangsung secara teratur sesuia dengan perubahan waktu pada setiap periode 24 jam dan terjadi akibat mekanisme yang berlangsung secara internal, hal ini disebut dengan jam biologi.



















DAFTAR PUSTAKA

http://ardiwilaga88.blogspot.com/2010/05/gerak-taksis.html afik sudarsono. (onlline). Diakses: 2 Oktober 2011.
            http://rangkumanipasmp199.blogspot.com/2009/11/gerak-pada-tumbuhan.html. (onlline). Diakses: 2 Oktober 2011.
Lakitan, benyamin.1996. Fisiologi Terapan.
            http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/hormon-auksin.html. (onlline). Diakses: 2 Oktober 2011.
                                   



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP BERKARAKTER

Laporan Praktikum Perkembangbiakan Ikan Cupang (Beta Sp.)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBA UDARA