LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBA UDARA

PRAKTIKUM V
MIKROBIOLOGI UDARA

A.   LATAR BELAKANG
            Belakangan ini banyak produk-produk AC elektronik yang menawarkan kemampuaannya untuk membasmi mikroba-mikroba yang ada di udara. Penggunaan  Air  Conditioner  (AC)  sebagai  alternatif  untuk mengganti   ventilasi   alami   dapat   meningkatkan   kenyamanan   dan produktivitas kerja, namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mik roorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan  kualitas  udara  dalam  ruangan  menurun  dan  dapat menimbulkan    berbagai  gangguan  kesehatan  yang  disebut  sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS).
            Banyaknya aktivitas di gedung me ningkatkan jumlah polutan dalam   ruangan.   Kenyataan   ini   menyebabkan   risiko   terpaparnya polutan dalam ruangan terhadap manusia semakin tinggi, namun hal ini masih jarang diketahui oleh masyarakat. Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan  secara  kontinu  dapat  mengeluarkan  bahan  polutan.  Jumlah bakteri dan  spora  di  gedung  dengan  AC  kemungkinan  akan  lebih  sedikit
daripada  gedung  tanpa  AC,  walaupun  sampai  saat  ini  hal  tersebut masih diperdebatkan.
            Berdasarkan pernyataan tersebut, maka kami mencoba melakukan melakukan percobaanuntuk membuktikan keberaan mikroba di udara serta pengaruh AC terhadap  jumlah mikroba padas suatu ruangan.

B.   TUJUAN                       :
1.    Untuk mengetahui keberadaan mikoorganisme di udara.
2.    Untuk mengetahui bentuk/morfologi mikroba/mikroorganisme udara.

C.   DASAR TEORI
***

A.   PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.    WAKTU DAN TEMPAT
a.    Waktu    :  Kamis, pukul 10.30 WIB
b.    Tempat : FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang

2.    ALAT DAN BAHAN
a.    Alat        : Cawan petri, autoklaf, inkubatror, Bunsen.
b.    Bahan   : Media agar (NA), mikroba yang ada di udara, spirtus.

3.    CARA KERJA
a.    Ruang non AC
1)    Buka cawan tutup cawan petri yang berisi median NA sebesar 45 ͦ .
2)    Biarkan selama kurang lebih 15 menit pada ruangan non AC.
3)    Setelah 15 menit, tutup kembali cawan petri kemudian bungkus secara terbalik.
4)    Inkubasi dalam incubator, selama 24 jam pada suhu 37 ͦ C.
5)    Setelah inkubasi 24 jam, amati pertumbuhan koloninya. (Bentuk koloni, elevasi, tepian, warna dan sebagainya).
b.    Ruang AC
1)    Buka cawan tutup cawan petri yang berisi median NA sebesar 45 ͦ .
2)    Biarkan selama kurang lebih 15 menit pada ruangan AC.
3)    Setelah 15 menit, tutup kembali cawan petri kemudian bungkus secara terbalik.
4)    Inkubasi dalam incubator, selama 24 jam pada suhu 37 ͦ C.
5)    Setelah inkubasi 24 jam, amati pertumbuhan koloninya. (Bentuk koloni, elevasi, tepian, warna dan sebagainya).
c.    Udara Terbuka/Udara Bebas
1)    Buka cawan tutup cawan petri yang berisi median NA sebesar 45 ͦ .
2)    Biarkan selama kurang lebih 15 menit pada Ruangan terbuka.
3)    Setelah 15 menit, tutup kembali cawan petri kemudian bungkus secara terbalik.
4)    Inkubasi dalam incubator, selama 24 jam pada suhu 37 ͦ C.
5)    Setelah inkubasi 24 jam, amati pertumbuhan koloninya. (Bentuk koloni, elevasi, tepian, warna dan sebagainya).

B.   HASIL DAN PEMBAHASAN
1.    HASIL PRAKTIKUM

 

Gambar 5.1. Biakan Mikroba dari Ruangan AC.
Sumber: (Dokumentasi Pribadi,2011)
 
Gambar 5.2. Biakan Mikroba dari Ruangan Non AC.
Sumber: (Dokumentasi Pribadi,2011)

Gambar 5.3. Biakan Mikroba dari Ruangan Terbuka/Atmosphere.
Sumber: (Dokumentasi Pribadi,2011)

Tabel 5.1  Hasil Pengamatan Terhadap Biakan Mikroba Ruang AC.
No.
Koloni
Bentuk
Tepian
Elevasi
Warna
Diameter
Jumlah
1
A
Rhizoid
Branching
Hilly
Putih
1 mm
17 sel
2
B
Round
Smooth
Droplike
Kuning
0,5 mm
34 sel
Sumber: (Hasil Praktikum kelompok III, 2011)
Tabel 5.2  Hasil Pengamatan Terhadap Biakan Mikroba Ruang non AC.
No.
Koloni
Bentuk
Tepian
Elevasi
Warna
Diameter
Jumlah
1
A
Round
Smooth
Droplike
putih
0,5 mm
28 sel
2
B
Rhizhoid
Branching
Umbonate
Putih
2 mm
1 sel
Sumber: (Hasil Praktikum kelompok V, 2011)


Tabel 5.3  Hasil Pengamatan Terhadap Biakan Mikroba Ruang Terbuka.
No.
Koloni
Bentuk
Tepian
Elevasi
Warna
Diameter
Jumlah
1.
A
Roud With Scaloped Margin
Wavy
Hilly
Kuning
1 mm
13 sel
2.
B
Round
Smooth
Droplike
Putih
1 mm
13 sel
3.
C
Roud With Scaloped Margin
Wavy
Hilly
Merah
1 mm
7 sel
Sumber: (Hasil Praktikum kelompok X, 2011)

1.    PEMBAHASAN
            Berdasarkan praktikum yang dilaksanakaa pada kesempatan kali ini dapat dibuktikan bahwa terdapat mikroba di udara. Jumlah koloni  dan jenis mikroba yang ada pada satu tempat daan tempat yang lain berbeda.
            Pada Ruang AC koloni mikroba yang ada lebih sedikit dibandingkan dengan koloni mikroba yang ada pada ruaa ng non AC dan Udara bebas. Koloni mikroba yang ada memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
·         Koloni A: Bentuk: Rhizoid, Tepian: Branching, Elevasi: Hilly, Warna: Putih, Diameter: 1 mm Dengan jumlah koloni 17 sel.
·         Koloni B: Bentuk: Round, Tepian: Smooth, Elevasi: Droplike, Warna: Kuning, Diameter: 0,5 mm, dengan Jumlah koloni sebanyak 34 sel.
            Pada Ruang Non AC, koloni mikroba yang dibentuk lebih banyak daripada koloni mikroba di ruang AC namun lebih sedikit bila dibandingikan dengan jumlah koloni mikroba pada udara terbuka. Koloni mikroba yang ada pada ruang tertutup adalah sebagai berikut:
·         Koloni A: Bentuk: Round, Tepian: Smooth, Elevasi: Droplike, Warna: Putih, Diameter 0,5 mm dengan jumlah koloni sebanyak 28 sel.
·         Koloni B: Bentuk: Rhizoid, Tepian: Branching, Elevasi: Umbonate, Warna: putih, Diameter: 2 mm dengan jumlah koloni 1 sel.
            Pada Ruang Terbuka/Atmosphere memiliki koloni terbanyak dibandingkan dengan koloni mikroba yang terbentuk pada ruangan AC dan Non AC. Koloni Mikroba yang terbentuk adalah sebagai berikut:
·         Koloni A: Bentuk: Roud With Scaloped Margin, Tepian: Wavy, Elevasi: Hilly, warna: kuning, diameter: 1 mm dengan jumlah koloni 13 sel.
·         Koloni B: Bentuk: Round, Tepian: smooth, Elevasi: Droplike ,Warna: Putih , diameter: 1 mm dengan jumlah koloni sebanyak 13 sel.
·         Koloni C: Bentuk: Roud With Scaloped Margin, Tepian: Wavy, Elevasi: Hilly, Warna: Merah, diameter: 1 mm dengan jumlah koloni sebanyak 7 sel.

A.   KESIMPULAN DAN SARAN
1.    Kesimpulan:

a.    Pada udara terdapat mikroba.
b.    Jumlah mikroba yang ada pada satu tempat ke tempat yang lain berbeda-beda, Baik cirri-ciri maupun jumlahnya.
c.    Koloni mikroba yang ada pada Udara terbuka membentuk koloni yang baling bayak dibandingkan dengan jumlah koloni yang terbentuk pada ruang tertutup dan ruang AC.
b.    AC yang terjaga kebersihannya mampu mengurangi jumlah mikroba udara.
c.    Pada ruangan non AC dibutuhkan ventilasi untuk tempat pertukaran udara.
d.    Penyebaran mikroba udara dipengaruhi oleh factor: suhu, kebersihan, kelembapan udara dan ventilasi.
2. Saran
a.    Bersihkanlah filter pada AC secara teratur untuk mengoptimmkan kerja AC untuk menyejukkan udara dan mengurangi mikroba.
b.    Ventilassi merupakan tempat pertukaran udara pada suatu ruangan yang mampu mengurangi kelembapan udara dan melancarkan sirkulasi udara.
c.    Distribusi mikroba udara dapat menjadi salah satu factor penyebaran penyakit lewat udara.


DAFTAR PUSTAKA

Jepe.Teknologi AC Terbaru.2009.(Online). http://teknofans.blogdetik.com/2010/03/21/teknologi-air-conditioner-terbaru/.Diakses tanggal 31 Desember 2011.
Dwidjoseputtro, D. 2010. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djembatan. Jakarta
Pelczar, Micheal J dan E.C.S. Chan. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 2. Universitas Indonesia. Jakarta.
Jawetz, Melnick and Adelberg’s, 2005. Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology). Jakarta: Salemba Medika.
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. 1994. Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Bina Rupa Aksara.




Komentar

  1. jaman sekarang serba mudah, kalau mau buat catatan pratikum bisa lewat blog :D

    BalasHapus
  2. keren,,
    makasih tambahan ilmu nya mbak ya..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP BERKARAKTER

Laporan Praktikum Perkembangbiakan Ikan Cupang (Beta Sp.)