laporan pembedahan vetebrata


LEMBARAN PRAKTIKUM AVES



A. PRAKTIKUM KE          :  1   (Satu)
B.   JUDUL                            :  Mengenal dan membandingkan struktur morfologi  anatomi Aves
C.  TUJUAN                          :   Agar mahasiswa mampu memahami anatomi dan     morfologi hewan dari kelas Aves melalui pengamatan burung puyuh (Coturnix coturnix)


D. Landasan Teori

Secara filogeni Aves merupakan kelanjutan dari Reptilia. Burung dapat ditemukan dimana saja, karena burung memiliki sayap sehingga penyebarannya sangat aktif dan menjangkau wilayah yang luas. Secara khusus burung dipelajari dalam Ornitologi, karena memiliki peranan penting dalam ekonomi.
Tubuh Aves dibungkus oleh bulu, memiliki dua pasang ekstremitas. Ekstremitas anterior bermodifikasi menjadi sayap, sedangkan ekstremitas posterior diadaptasikan untuk berenang, berjalan, bertengger. Struktur tulang disesuaikan untuk terbang sehingga bentuknya kecil, porous tetapi kuat karena mengalami kalsifikasi sempurna. Ujung maksila dan mandibula membentuk paruh (rostrum). Metabolismenya sangat tinggi, alat pernafasannya selain menggunakan paru-paru juga dibantu oleh kantung-kantung udara (saccus pneumaticus) terutama pada saat terbang. Kebanyakan memiliki kantung suara (syrinx). Tidak memiliki vesica urinaria dan materi ekskresinya semisolid (agak keras). Homeotermis, fertilisasi internal, anak yang menetas ada yang bersifat altrisial, prekosial, dan superprekosial.
Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
            Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.
            Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
            Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.
            Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging (Elang), mengerkah biji buah yang keras (Burung manyar), runcing untuk menombak ikan (Burung Kormoran), pipih untuk menyaring lumpur (Bebek), lebar untuk menangkap serangga terbang (Burung kacamata biasa), atau kecil panjang untuk mengisap nektar (‘Ō‘ō Kaua‘i). Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.
Kebiasaan
            Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.
            Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur.
            Anak-anak burung yang baru menetas umumnya masih lemah, sehingga harus dihangatkan dan disuapi makanan oleh induknya. Kecuali pada jenis-jenis burung gosong, di mana anak-anak burung itu hidup mandiri dalam mencari makanan dan perlindungan. Anak burung gosong bisa segera berlari beberapa waktu setelah menetas, bahkan ada pula yang sudah mampu terbang.
            Jenis-jenis burung umumnya memiliki ritual berpasangan masing-masing. Ritual ini adalah proses untuk mencari dan memikat pasangan, biasanya dilakukan oleh burung jantan. Beberapa jenis tertentu, seperti burung merak dan cenderawasih, jantannya melakukan semacam tarian untuk memikat si betina. Sementara burung manyar jantan memikat pasangannya dengan memamerkan sarang setengah jadi yang dibuatnya. Bila si betina berkenan, sarang itu akan dilanjutkan pembuatannya oleh burung jantan hingga sempurna; akan tetapi bila betinanya tidak berkenan, sarang itu akan dibuang atau ditinggalkannya.
Burung dan manusia
            Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting; daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga memelihara burung untuk kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah burung-burung merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Burung-burung elang kerap dipelihara pula untuk gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk kepentingan perdagangan tersebut.
            Selain itu populasi burung juga terus menyusut karena rusaknya habitat burung akibat kegiatan manusia. Oleh sebab itu beberapa banyak jenis burung kini telah dilindungi, baik oleh peraturan internasional maupun oleh peraturan Indonesia. Beberapa suaka alam dan taman nasional juga dibangun untuk melindungi burung-burung tersebut di Indonesia.
            Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu, (jangan salah mamalia berambut, bukan berbulu). Hal ini merupakan keunikan tersendiri dari kelompok hewan tersebut. Berikut adalah uraian singkat tentang kelas aves,
Ciri Morfologi Aves
a) Struktur Bulu
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
  • Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
  • Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
  • Plumae, Bulu yang sempurna.
  • Barbae
  • Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari :
Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.
Gambar Struktur Bulu Burung (sumber: Harunyahya.com)
Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
  • Tectrices, bulu yang menutupi badan.
  • Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
  • Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
  • remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
  • Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
  • Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
  • Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
  • Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984).
Pada burung heron terdapat bentukan bulu yang khusus yang disebut sebagai bulu powder/ bulu bubuk. Bulu ini hampir sama dengan bulu pada umumnya tetapi barbulaenya terpisah menjadi bubuk halus seperti bedak. Fungsi bulu ini belum jelas, tetapi pada saat burung melumasi bulu dengan cara menjilatinya, bulu bubuk membantu mengisolasi panas tubuh dan membantu menghangatkan telur saat pengeraman.
Burung Hantu (Sumber: http://en.wikipedia.org)
            Semi plumae adalah kumpulan bulu barbula yang letaknya tersembunyi di bawah bulu-bulu luar. Bistle adalah bulu perasa berupa shaft yang memanjang melebihi bulu luar, ditemukan pada kepala burung Caprimulgids dan burung penangkap serangga flycatchers (Sukiya, 2003). Bristle yang menutupi lubang hidung terdapat pada burung pelatuk. Hal ini merupakan bentuk adaptasi burung pelatuk agar partikel-partikel kayu tidak masuk saluran pernafasan. Bristle pada burung hantu dan caprimulgids membantu mendeteksi posisi sarang, tempat bertengger dan benda yang menghalangi. Fungsi bristle didukung oleh adanya getaran dan tekanan reseptor didekat folikel bulu (Sukiya, 2003).
Bentuk bulu ekor burung pada saat tidak terbang bermacam-macam, antara lain berbentuk persegi, bertakik, bercabang, bulu sebelah luar memanjang, bulu ekor dengan raket, bulu tengah panjang, bundar, berbentuk cakram, berbentuk tingkatan, dan berujung runcing (Sukiya, 2003).
Ekor bentuk persegi (sumber: http://en.wikipedia.org)
Bentuk ekor bulat (sumber: Foto KKL KBS)
Bentuk ekor bulu sebelah luar memanjang (sumber: Foto KKL KBS)
b) Warna Bulu
Warna bulu dihasilkan oleh butir pigmen, dengan difraksi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu atau oleh pigmen dan struktur bulu.
Burung merak (sumber: www.harunyahya.com)
Pigmen pokok yang menimbulkan warna pada bulu adalah melanin dan karotenoid. Karotenoid sering disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam metanol, eter atau karbon disulfida. Karotenoid terbagi menjadi 2, yaitu zooeritrin (animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen melanin terklarut dalam asam. Butir-butir eumelanin beraneka macam yaitu dari hitam sampai coklat gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga coklat kemerahan.
 Butir-butir melanin bulat di dekat ujung bulu luar memberikan efek ring Newton dan menyebabkan perubahan warna-warni bulu. Warna hijau, biru dan violet tidak dihasilkan oleh pigmen tetapi tergantung dari struktur bulu. Contohnya burung bluebird yang bulunya berwarna biru tetapi tidak mengandung pigmen warna biru. Warna ini ditimbulkan oleh pigmen kuning yang menyerap semua spektrum sinar kemudian dipantulkan kembali. Burung tropis pemakan pisang memiliki pigmen tembaga berupa turacoverdin yang mampu menghasilkan warna merah gelap dihasilkan oleh turacin (Sukiya 2003). Salah satu spesies burung pemakan pisang ini adalah Tauraco corythaix, mempunyai kuning telur berwarna merah terang yang ditimbulkan oleh karotenoid dan 60% dari pigmen merah yang disebut astasantin.
Meski warna bulu burung adalah genetis, namun dapat berubah akibat faktor internal maupun eksternal. Burung yang dikurung dalam waktu lama juga dapat berubah warna bulunya. Hal ini dapat disebabkan karena makanannya. Faktor internal yang mempengaruhi warna bulu adalah hormon. Spesies burung terdapat dimorfisme warna dalam seksual. Pengaturan hormon estrogen banyak berperan pada burung jantan, yaitu sebelum hingga awal pergantian bulu. Sedangkan pada burung betina kemungkinan diinduksi oleh bulu burung jantan dengan pengaturan testosteron.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan warna adalah oksidasi dan gesekan/abrasi. Warna yang ditimbulkan karoten dapat memudar karena sinar matahari.
c) Aransemen Bulu
Bulu-bulu burung sebenarnya tidak merata, tetapi dirancang pada bidang-bidang terbatas yang disebut pterilae dan ada bidang kecil yang tidak ditumbuhi bulu disebut apterile. Pengecualian pada penguin dan burung kiwi yang bulunya menutupi hampir sebagian besar tubuhnya. Bulu burung dapat dinamai sesuai dengan bidangnya berada, yaitu:
- capital tract yaitu bulu yang menutup bagian atas, samping dan belakang kepala dan terus ke pterilae berikutnya.
- Spinal tract, bulu yang memanjang dari atas leher ke punggung terus ke dasar ekor dan bisa berlanjut atau terpisah ditengah.
- Ventral tract, berawal diantara cabang rahang bawah dan memanjang turun ke sisi ventral leher. Biasanya bercabang menjadi dua bidang lateral melewati sepanjang sisi tubuh dan berakhir disekitar anus. Bagian apterilae dadabawah dan perut beberapa burung, kaya pembuluh darah selama bersarang dan merupakan daerah mengeram (brood patch). Pada saat mengeram bulu pada brood patch akan rontok dan kulitnya tipis.
- Humeral tract yaitu sepasang pterilae yang sejajar seperti pita sempit yang meluas ke belakang pada sisi pundak.
- Caudal tract termasuk retrices, bulu pada ekor, biasanya panjang dan kuat.
- Alar tract termasuk berbagai pterilae yang terletak pada sayap. Thumb merupakan sisa jari kedua. Sedangkan bulu yang menutupi permukaan atas dan bawah sayap disebut dngan covert dan bulu pada aksial sayap disebut aksillaria.
- Femoral tract, bulu yang meluas sepanjang permukaan luar paha dekat sendi lutut ke tubuh.
- Crural tract, bulu yang menyususn sisa bidang bulu lainnya pada kaki (Sukiya, 2003).
d). Pergantian Bulu
Bulu burung terbentuk dari struktur tak hidup sehingga mudah kusut akibat oksidasi dan gesekan. Bulu-bulu yang telah lama akan lepas secara periodik dan digantikan oleh bulu yang baru. Pelepasan dan pergantian bulu ini disebut dengan molting. Pergantian bulu terjadi pada waktu tertentu dalam satu tahun dan diselesaikan dalam satu periode (selama beberapa minggu).
Umumnya burung mengalami pergantian bulu sekali dalam satu tahun, tetapi burung kolibri betina mengalami pergantian bulu sekali dalam dua tahun.Pergantian bulu biasanya terjadi sebelum atau sesudah perkembangbiakan. Namun ada juga yang mengalami pergantian bulu parsial oleh sebab tertentu. Pergantian bulu burung dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor fisiologis yaitu adanya hormon tiroksin.
Sempurnanya bulu setiap spesies burung sejak menetas sampai dewasa berbeda-beda. Ada beberapa spesies burung yang pada saat menetas telanjang /tidak memiliki bulu. Bulu pada saat menetas disebut dengan natal plumage. Sebagian besar spesies burung memiliki jumlah bulu bervariasi pada saat menetas, hanya beberapa deret bulu pada spesies altrical (misalnya merpati) atau seluruh tubuh tertutup bulu pada burung precocial muda (misal ayam). Bulu saat menetas akan rontok dan diganti yang baru, sebagai berikut:
Juvenal plumage (bulu anak burung), lebih substansial dari natal plumage. Pada burung passerine hanya bertahan beberapa minggu lalu rontok dan diganti bulu first winter plumage.
First winter plumage (bulu ketika berusia satu tahun), diperoleh pada akhir musim panas atau musim gugur dan bertahan selama 12 bulan, tergantung dari spesiesnya.
First nuptial plumage (bulu kawin pertama), bulu perkembangbiakan pertama yang akan rontok sebagai akibat pergantian bulu setelah masa kawin pertama.
Second winter plumage (bulu tahun kedua), dapat dibedakan dengan bulu dewasa pada musim dingin kecuali spesies yang memperoleh bulu dewasa pada tahun pertama atau lebih dari dua tahun. Bulu ini akan diganti oleh bulu masa kawin kedua pada musim semi berikutnya.
Warna bulu burung jantan dan betina dari sejumlah spesies adalah identik tetapi masih dapat dibedakan karena secara mayoritas warna bulu burung jantan lebih cerah terutama bulu masa kawin. Namun pada pejantan itik tertentu, setelah musim bersarang, hasil pergantian bulu setelah kawin, warna bulunya menjadi pudar abu-abu kemerahan dan bulu sayapnya lepas sehingga untuk sementara tidak dapat terbang. Oleh karenanya, itik jantan ketika masa ini menjadi tidak menariki.

Burung Puyuh

Gambar Burung Puyuh Coturnix coturnix (Sumber: http://en.wikipedia.org)

            Puyuh adalah nama untuk beberapa genera dalam familia Phasianidae. Burung ini berukuran menengah. Burung puyuh dari Dunia Baru (famili Odontophoridae) dan puyuh kancing (famili Turnicidae) tidak berkerabat dekat namun nama mereka memiliki perilaku dan karakteristik fisik yang mirip.
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genera
            Burung puyuh adalah unggas daratan yang kecil namun gemuk. Mereka pemakan biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa berukuran kecil lainnya. Mereka bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari dan terbang dengan kecepatan tinggi namun dengan jarak tempuh yang pendek. Beberapa spesies seperti puyuh jepang adalah migratori dan mampu terbang untuk jarak yang jauh. Beberapa jenis puyuh diternakkan dalam jumlah besar. Puyuh jepang diternakkan terutama karena telurnya.
            Keluarga burung puyuh termasuk jenis burung yang sering dimakan. Burung puyuh sering dimasak ala Prancis. Daging burung puyuh juga biasa ditemukan pada masakan Malta, Portugis, dan India. Burung puyuh umumnya dimakan bersama dengan tulangnya karena mudah dikunyah dan karena ukurannya yang kecil sangat menyulitkan untuk mengeliminasi tulang dari dagingnya.
            Telur burung puyuh juga merupakan makanan yang lezat. Seringkali mereka dimakan mentah bersama sushi dan umum ditemukan pada menu makan siang Jepang. Di Kolombia, telur burung puyuh rebus digunakan untuk pelengkap hot dog dan hamburger. Di Filipina, telur burung puyuh yang direbus dan dicelup dengan saus lalu digoreng dengan banyak minyak adalah jajanan lokal yang populer. Telur burung puyuh dipercaya memiliki kolesterol yang tinggi, namun penelitian menunjukkan bahwa kandungan kolesterol yang terdapat pada telur burung puyuh adalah sama dengan telur ayam.

E. Alat dan Bahan
1.      Alat bedah 1 set
2.      Tisu, serbet, dan kapas secukupnya.
3.      Papan bedah, ember
4.      Mikroskop
5.      Silet
6.      Pipet tetes panjang
7.      Bejana pembius, spuit injeksi, kawat halus yang lentur (sonde), jarum pentul (siapkan dari rumah)
8.      Zat pembius berupa kloroform atau eter
9.      Burung merpati (Columba livia L.) yang masih hidup

F. Pembahasan

Morfologi
1.      Inspeksilah terlebih dahulu tubuh Aves dalam keadaan hidup, perhatikan apakah tubuhnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala (cephal), leher (cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal)? Buatlah gambarnya berdasarkan pandangan lateral (samping), berilah keterangan bagian-bagian tubuh tersebut!
Jawab:

Kepala                        Leher                      Badan                               Ekor

Gambar 1. Morfologi Burung Puyuh Coturnix coturnix (Sumber: Dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)
Ya, dapat.

2.      Perhatikan bagian kepalanya. Manakah yang dimaksud dengan paruh (rostrum)? Bagaimanakah bentuk  dan warnanya? Bagaimana dengan maksila dan mandibulanya, apakah saling menutupi ataukah rata? Dari bentuk paruh tersebut, menurut pendapat anda diadaptasikan untuk memakan apa? Melalui rabaan pada rongga mulut, apakah burung puyuh memiliki gigi? Jika memiliki gigi, maka pada daerah mana saja penyebarannya (maksila, madibula, atau vomer)? Bagaimana tipe giginya? Apakah pangkal lidahnya (lingua) terletak di ujung mandibula atau dekat kerongkongan? Apakah lidahnya bercabang, tumpul, atau berpapila? Apakah mempunyai cere (lihat gambar di lampiran), dan apa fungsinya?
Jawab:
                              Paruh
Gambar 2. Bagian Kepala Burung Puyuh Coturnix coturnix (Sumber: Dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)

Warna paruhnya adalah merah kecoklatan, letak antara maksila dan mandibula adalah rata, dan rabaan pada rongga mulut tidak ditemukan gigi, lidahnya lancip.

3.      Apakah nares eksterna (lubang hidung luar) terletak di pangkal atau di ujung paruh? Pada organ pendengarannya apakah memiliki porus acusticus eksterna, kuping (pinna) dan membran timpani? Bagaimana letak mata terhadap hidung? Apakah masih memiliki membran niktikan? Berdasarkan letak matanya apakah mempunyai wajah atau tidak?
Jawab:
Lubang hidung terletak pada pangkal paruh, pada organ pendengaran hanya memiliki membrane timpani dan tidak memiliki daun talinga, matanya terletak di belakang hidung.
Ya, memiliki wajah.



Lubang hidung                     Organ pendengaran                      Mata

                              Wajah
Gambar 3. Bagian Wajah Burung Puyuh Coturnix coturnix (Sumber: Dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)

4.      Pada bagian truncus terdapat  ekstremitas anterior yang bermodifikasi dan diadaptasikan untuk terbang, apakah pada pangkal sayap tersebut terdapat pelebaran kulit berupa prepatagium dan pospatagium?
Jawab:

5.      Bagaimanakah bentuk caudal dari Coturnix coturnix? Bandingkan dengan bentuk caudal Reptilia dan Amphibia. Manakah yang disebut uropiium,glandula uropigialis? Apakah fungsi glandula uropigialis tersebut?
Jawab: Bentuk caudalnya hanya berupa tonjolan dan ditutupi oleh bulu, berbeda dengan caudal pada amphibi dan reptil dimana caudal mereka panjang dan berujung runcing. Granula uropigialis berfungsi untuk menghasilkan minyak supaya bulu burung senantiasa knedap air.

6.      Pada ekstremitas posterior, apakah kakinya ditutupi oleh bulu, sisik, atau sebagian bulu dan sebagian sisik? Berapakah jumlah jarinya? Bagaimana formasi jarinya, manakah yang dimaksud dengan jari pertama, kedua, dan seterusnya? Apakah ujung jarinya mempunyai cakar, bagaimana bentuk dan ukurannya? 
Jawab: Ekstremitas posterior ditutupi oleh sebagian bulu dan sebagian ditutup oleh sisik. Jumlah jarinya 8, dengan 4 jari pada masing-masing ektremitas posterior dan memiliki cakar pada ujung jarinya. Bentuk cakarnya kecil dan runcing.


Bagian yang ditutupi bulu                                              Bagian yang ditutupi sisik




Jari pertama        Jari kedua                Jari ketiga              Jari keempat        Cakar

Gambar 4. Ekstremitas Posterior Burung Puyuh Coturnix coturnix (Sumber: Dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)


7.      Apabila bulu-bulunya dicabuti, manakah yang dimaksud dengan pterila dan apteria? Nyatakan dengan gambar dan beri keterangan!
Jawab:
Pteralia (aklerit persendian pada dasar sayap)

8.      Berdasarkan struktur anatominya, manakah yang dimaksud dengan bulu plumae, plumulae, dan filoplumae? Di daerah mana saja penyebaran jenis bulu-bulu tersebut?
Jawab: 
Gambar 5. Jenis-Jenis Bulu pada Coturnix coturnix. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 29 desember 2010)

            Menurut letaknya bulu pada burung dibedakan menjadi:
ü  Tectrices: bulu yang menutupi badan.
ü  Rectrices: bulu yang yang berada pada pangkal ekor, vexilum simetri dan berfungsi sebagai kemudi.
ü  Remiges: bulu pada sayap yang dibagi menjadi: remiges primarie, remiges secundarien, remiges tertier.
ü  Parapterum: bulu yang menutupi daerah bahu.

9.      Mengamati sebuah bulu plumae secara makroskopis dan mikroskopis (gunakan mikroskop)! Manakah yang dimaksud dengan calamus, aftershaft, vexilum, rachis, barbae, barbulae, hooklets (radiolii), umbilicus superior, dan umbilicus inferior? Nyatakan dengan gambar dan beri keterangan!
Jawab:
Gambar 6. Struktur Bulu Burung (sumber: Harunyahya.com)


10.  Berdasarkan tempat penyebaran bulunya, manakah yang dimaksud dengan remiges primer dan sekunder, rectrises, tectrises, parapterum, dan alula? Nyatakan dengan gambar dan beri keterangan!
Jawab:

11.  Tentukan jenis kelaminnya berdasarkan morfologi, tingkah lakunya, kemudian periksa kembali struktur anatomi alat kelaminnya.
Jawab: berdasarkan pengamatan jenis kelaminya adalah laki-laki karena warna bulunya lebih cemerlang.



Anatomi
Untuk mengamati struktur anatomi Aves (C. livia) maka perlu diadakan pembedahan terlebih dahulu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Burung dimatikan dengan cara dibius menggunakan eter atau kloroform, atau dengan cara disembelih.
2.      Bulu di bagian dada dicabuti hingga bersih.
3.      Kulit di daerah ventral dikelupaskan ke arah depan sehingga ototnya dapat diamati.
4.      Pembedahan dimulai dari sebelah anterior lubang kloaka menuju kepala melalui arah lateral kiri dan kanan sampai pada tulang rusuk.
5.      Waktu menggunting (membedah) harap hati-hati agar kantung udaranya tidak pecah.
6.      Selanjutnya isi bagian dada dan perut dikeluarkan dengan hati-hati sehingga organ-organ yang ada di dalamnya dapat diamati.
7.      Dengan menggunakan pipet panjang (karetnya dilepas), masukkan ujungnya yang kecil ke dalam saluran pernafasan (melalui glotis yang tidak disembelih, sedangkan yang disembelih melalui trakea di sekitar leher). Selanjutnya ditiup berulang-ulang dan diamati pada daerah rongga perutnya maka akan ditemukan beberapa kantung udara.

Manakah yang dimasud dengan:
a.       Saccus abdominalis (2 buah)                          d. Saccus interclavicularis (1 buah)
b.      Saccus thoracalis anterior (2 buah)                e. Saccus axilaris (2 buah)
c.       Saccus thoracalis posterior (2 buah)               f. Saccus cervicalis (2 buah)

8.      Otot yang melekat pada carina sterni (keel) dikerat dengan arah anterio-posterior, selanjutnya diamati (gunakan lup atau mikroskop) manakah yang dimaksud dengan musculus pectoralis mayor (eksterna) dan musculus pectoralis minor (interna)? Bagaimanakah arah serat masing-masing otot tersebut?
Jawab:

9.      Pada bagian rongga mulut (cavum oris) manakah yang dimaksud dengan laring, glotis, dan trakea? Nyatakan dengan gambar dan beri keterangan!
Jawab:
10.  Jika kulit pada bagian leher dikelupas, manakah yang dimaksud dengan syrinx? Apa fungsinya?
Jawab: syrinx adalah organ yang berfungsi untuk menghasilkan suara, organ ini terletak pada/di dekat tracea, namun pada burung yang kami amati belum memiliki syrinx karena belum dewasa, syrinx hanya dimiliki oleh burung dewasa karena burung dewasa manggunkannya untuk mengeluarkan suara/kicauan untuk menarik perhatian burung betina.

11.  Alat pernafasan utama pada burung adalah paru-paru, berapa jumlahnya dan dimana letaknya?
Jawab: Jumlahnya 2 (sepasang), berwarna merah muda, terletak di rongga dada, di belakang jantung.
                                                  Paru-paru
Gambar 7. Paru-Paru (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 29 Desember 2010)


12.  Pada sistem pencernaannya setelah esofagus terdapat crop (ingluvies), apa fungsinya?
Jawab: Crop, atau tembolok berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan


                                                       Crop
Gambar 8. Crop (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 29 Desember 2010)

13.  Lambungnya terbagi menjadi daerah proventrikulus yang menghasilkan cairan lambung, sedangkan bagian ventrikulus atau gizard (lambung pengunyah) dindingnya berotot tebal, tunjukkanlah bagian-bagian tersebut dengan gambar dan beri keterangan. Jika gizard tersebut dibelah apakah di dalamnya terdapat kerikil? Jika ada, apa fungsi kerikil tersebut?
Jawab:

Proventriculus                                                Gizard (ventriculus)



Bagian berotot tebal              Terdapat kerikil

Gambar 9. Lambung pada Burung Puyuh dan B again Gizard yang Dibelah. ( Sumber: Dokumentasi Pribadi, 29 Desember 2010)

Proventriculus adalah bagian depan saluran pencernaan burung. Pada bagian gizzard yang dibelah akan ditemukan kerikir-kerikil kecil, dan fungsi dari kerikil tersebut adalah untuk membantu mencerna makanan.

14.  Manakah yang dimaksud dengan intetinum tenue, caecum, intestinum crasum, rektum, dan kloaka? Bagaimanakah batas-batasnya? Kelenjar apa saja yang membantu sistem pencernaan burung?
Jawab: Caecum adalah usus buntu, intestinum adalah bagian usus yang menghubungkan foregut dengan midgut dan menghubungkan midgut dengan hindgut.

15.  Pada sistem peredaran darah burung, manakah yang dimaksud dengan jantung (cor)? Bagaimana letaknya terhadap paru-paru? Ada berapa ruang (atirum dan ventrikelnya)?
Jawab: Jantung pada burung terletak di rongga dada di depan paru-paru, pada jantung ini terdapat 4 ruang.

                                                  Jantung
Gambar 10. Jantung pada Burung Puyuh (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 29 Desember 2010)


Gambar ssistem Peredaran Darah pada Aves dan Mamalia (Sumber: Bapak Saleh Rusbandi)


16.  Dimanakah letak ginjalnya? Apakah ureter kiri dan kanan sama panjang?
Jawab: Ginjal pada burung masih bersifat difus atu menyebar.

17.  Bila sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya, maka jika jantan bagaimanakah letak testis terhadap ginjal? Jika betina, berapa jumlah ovariumnya?
Jawab: Testisnya terletak di di atas ginjal. Testis adalah benda yang berbentuk seperti butiran biji kacang kedelai berwarna putih, sedangkan ginjalnya adalah bagian berwarna coklat dibawahnya.


Ginjal                                                            Testis
Gambar 11. Letak Testis terhadaap Ginjal pada Burung Puyuh (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 29 Desember 2010)







F. Kesimpulan

1.      Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap
2.      Tubuhnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala (cephal), leher (cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal).
3.      Warna paruh Coturnix coturnix  adalah merah kecoklatan, letak antara maksila dan mandibula adalah rata, dan rabaan pada rongga mulut tidak ditemukan gigi, lidahnya lancip.
4.      Lubang hidung terletak pada pangkal paruh, pada organ pendengaran hanya memiliki membrane timpani dan tidak memiliki daun talinga, matanya terletak di belakang hidung. Dan memiliki wajah.
5.      Pada ekstremitas posterior ditutupi oleh sebagian bulu dan sebagian ditutup oleh sisik. Jumlah jarinya 8, dengan 4 jari pada masing-masing ektremitas posterior dan memiliki cakar pada ujung jarinya. Bentuk cakarnya kecil dan runcing.
6.      Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi: Tectrices, bulu yang menutupi badan; Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi; Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi: remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia dan Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna, Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku; Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
7.      Syrinx adalah organ yang berfungsi untuk menghasilkan suara, organ ini terletak pada/di dekat tracea.
8.      Alat pernapasan utama pada burung adalah pari-paru, dan alat pernapasan yang digunakan saat terbang adaalah pundi-pundi udara.
9.      Lambungnya terbagi menjadi daerah proventrikulus yang menghasilkan cairan lambung, sedangkan bagian ventrikulus atau gizard (lambung pengunyah) dindingnya berotot tebal
10.  Jantung pada burung terletak di rongga dada di depan paru-paru, pada jantung ini terdapat 4 ruang, system peredaran darahnya ganda.


G. DAFTAR PUSTAKA
1. Hamid,syamsudin. 2000.Kamus lengkap biologi.gamma press.jakarta
3. (online) http://www.jevuska.com/topic/morfologi+kadal.html. Diaksese tenggal 31 Desember 2010
5. (Online)http://id.wikipedia.org/wiki/Burung. diakses tanggal 31 Desember 2010








LEMBAR PRAKTIKUM PISCES

A. PRAKTIKUM KE          :  1   (Satu)
B.   JUDUL                            :  Mengenal dan membandingkan struktur morfologi  anatomi Pisces
C.  TUJUAN                          :   Agar Mahasiswa mampu memahami anatomi dan      morfologi   hewan Dari kelas Osteichtyes, Puntius Javanicus (Tawes) atau Cyprinus carpio (tombo, karper, Ikan mas)
D. DASAR TEORI                   :

Ciri utama Pisces sebagai berikut:
- Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
- Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit
- Tubuh terdiri atas Kepala- Rangka tersusun atas tulang sejati
- Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
- Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan tekanan air.
            Kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) merupakan bagian dari superkelas Pisces. Ciri utamanya, bergerak dengan sirip yang disokong oleh jari-jari keras dan jari-jari lemah, rangka tubuh terdiri dari tulang keras (osteon) kecuali Coelacanthiformes dan Acepenceridae. Kulit banyak mengandung kelenjar mukosa dan ditutupi oleh sisik (ganoid, sikloid, stenoid, atau plat tulang), tetapi ada beberapa ikan yang tidak memiliki sisik. Tubuh berbentuk torpedo (stream line), sehingga memudahkan bergerak di dalam air. Bernafas dengan insang kecuali Dipnoi bernafas dengan paru-paru yang merupakan modifikasi dari gelembung renang (vesica pneumatica). Lembaran-lembaran insang bersatu dan mempunyai saluran bersama yang ditutup operkulum yang terbuat dari bahan tulang dermal.
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.
            Ukuran tubuh bervariasi dari ukuran beberapa sentimeter sampai lebih dari 10 M panjangnya, alat napasnya dengan insang pada ikan bertulang keras insang mempunyai tutup pada ikan bertulang rawan insang terbuka. Peredaran darah terdapat jantung yang berruang-ruang yaitu serambi kiri dan kanan, darah bersih dan kotor bercampuran.
. Sistem Pencernaan pada ikan
Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan
Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia.
Gambar 1.1 ikan mas atau Cyprinus carpio (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)
Secara morfologi Dari gambar ikan diatas kita dapat melihat ada sirip sirip yang terdapat pada tubuh ikan emas. ada sirip yang terletak di atas punggung yang disebut sirip dorsal atau sirip punggung, ada sirip ekor, sirip anal, sirip perut, dan sirip dada. tubuh ikan emas terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian kepala sampai sirip dada, bagian badan sampai sirip anal, dan bagian ekor sampai sirip ekor.
Gambar  1.2 Rangka pada Cyprinus carpio
Gambar 1.3 Struktur Morfologi Cyprinus carpio
Gambar 1.4  Struktur Anatomi Cyprinus carpio
           Sirip punggung atau dorsal mempunyai jari – jari yang lunak karena saat disentuh jari – jarinya tidak tajam ( menusuk jari ), bila kita perhatikan sirip ekornya bersifat homocercal. selain itu juga ada sirip dada atau thorax yang letaknya dibagian depan sirip perut dekat penutup insang. selain itu ada juga sirip perut sepasang yang letaknya dapat kita lihat, ada diantara sirip dada dan sirip anal, yang memiliki jari lunak dan jarinya berjumlah 8 jari pada masing–masing sirip.

         Pada ikan ini tidak ada kekhususan bentuk pada sirip perut, dan tidak ada jari keras. diantara kelima sirip yang telah disebutkan, ada sirip yang berpasangan dan ada juga yang tidak. sirip yang berpasangan itu terdiri dari sirip dada dan sirip perut, lain dari itu siripnya tidak berpasangan.
Pada ikan emas memiliki sisik tipe Sikloid. yaitu sisik yang bagian atasnya bergigi. selain itu juga terdapat gurat sisi pada ikan mas yang terletak dibagian ekuator atau bagian tengan tubuh ikan. Pada sistem pembuangan dan reproduksi, ikan emas mempunyai saluran yang disebut lubang kloaka. terdapat pula lubang hidung yang dapat langsung dilihat secara langsung dan bisa juga dengan cara di sentuh. ikan ini memiliki mulut yang kecil yang terletak di depan, maksilla dan dentarinya dapat ditarik sehingga mulut ikan emas dapat dijulurkan. didekat mulut terdapat sepasang kumis yang masing – masing berjumlah satu helai di kiri dan di kanan. selain itu juga terdapat pre operculum, operculum, intero perculum, dan sub operculum. pada bagian itu terdapat 3 jari – jari radii bransteogii.

Gambar 1.5 gelembung renang ikan (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)
Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara untuk dipamerkan dalam akuarium. Ikan emas adalah ikan yang hidup di air tawar yang sering kita jumpai di kolam – kolam peternakan ikan. memiliki bentuk tubuh yang memanjang pipih kesamping dan lunak, yang termsuk dalam golongan teleostei. Tubuhnya terbungkus oleh kulit yang bersisik, berenang dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan menggunakan insang. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina.
Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Pada ikan, hewan yang termasuk ke dalam kelas ikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1.      Tempat hidupnya di air. Permukaan tubuhnya licin berlendir dan pada               tertutup oleh sisik. Sisik merupakan rangka luar yang tersusun rapat seperti genting. Susunan sisik semacam itu, misalnya terdapat pada ikan mas.
2.      Alat pernapasannya berupa insang. Insang pada ikan bertulang sejati,             umumnya terlindung oleh tutup insang. Insang pada ikan bertulang rawan padam umumnya tidak terlindung oleh tutup insang. Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
3.      Pada sisi kiri dan kanan tubuh ikan tedapat garis memanjang dari belakang tutup insang hingga ekor. Garis itu disebut gurat sisi yang berfungsi sebagai indra keenam ikan, yaitu untuk mengetahui perubahan tekanan air.
4.      Alat geraknya sesuai dengan tempat hidupnya, yaitu berupa sirip. Sirip terdiri atas sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor.
5.    Ikan berkembang biak secara kawin, yaitu melalui pembuahan yang dilakukan di luar tubuh. Ikan bersifat ovipar atau bertelur.
6.    Ikan termasuk hewan berdarah dingin.
Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) dapat digunakan sebagai hewan uji hayati karena sangat peka terhadap perubahan lingkungan (Brinley cit. Sudarmadi, 1993). Warna tubuh ikan mas juga tergantung dari varitas, ada merah, kuning, abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang. Tubuh ikan mas terbagi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Mulut, sepasang mata, hidung, dan tutup insang terletak di kepala. Seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi dengan sisik yang besar, dan berjenis ctenoid. Pada bagian itu terlihat ada garis linea lateralis, memanjang mulai dari belakang tutup insang sampai pangkal ekor. Ikan mas memiliki kelamin terpisah, artinya ada ikan jantan dan ada ikan betina. Alat kelamin ikan jantan terdiri atas sepasang testis yang berwarna putih. Testis berfungsi menghasilkan spermatozoa. Spermatozoa dari testis dialirkan ke saluran sperma atas (vas deferens). Dari vas deferens, spermatozoa keluar melalui muara lubang urogenital. Lubang urogenital adalah lubang tempat bermuaranya saluran kelamin dan saluran urine.
Alat kelamin ikan betina terdiri atas sepasang indung telur atau ovarium. Alat itu berwarna bening kecoklat-coklatan mirip agar-agar. Indung telur berfungsi menghasilkan sel telur. Dari ovarium itu sel telur keluar melalui oviduk atau saluran telur. Akhirnya, sel keluar melalui muara lubang urogenital. Kelenjar pencernaan ikan mas disebut hepatopankreas. Hepatopankreas adalah kelenjar pencernaan yang dibangun dari sel-sel kelenjar hati dan sel-sel kelenjar pancreas. Saluran pencernaan ikan mas terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus.
           Tubuh ikan mas terbagi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Mulut, sepasang mata, hidung, dan tutup insang terletak di kepala. Seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi dengan sisik yang besar, dan berjenis ctenoid. Pada bagian itu terlihat ada garis linea lateralis, memanjang mulai dari belakang tutup insang sampai pangkal ekor. Mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Sepasang mata bisa dibilang cukup besar terletak di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan. Sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Selain itu, pada bagian bawah kepala memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek.
        Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di belakang, dengan bentuk cagak.
klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:
Kelas         : Osteichthyes
Anak kelas : Actinopterygii
Bangsa       : Cypriniformes
Suku           : Cyprinidae
Marga         : Cyprinus
Jenis           : Cyprinus carpio L.
Berdasarkan keanekaragaman genetik, ikan mas memiliki keistimewaan karena banyknya jumlah strain. Kondisinya pembudidayaannya saat ini makin masih “terpuruk” karena serangan wabah koi herpes virus (KHV) beberapa tahun lalu.
Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk memperbaiki kondisi ini antara lain: (1) penanganan berupa pengobatan terhadap induk-induk yang masih mampu bertahan/hidup.
(2) pengadaan kembali induk dari sentra usaha budidaya yang belum pernah terserang.
(3) mengaplikasikan teknik pengelolaan induk yang sesuai dengan kaidah genetik dan budidaya.
Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas Bering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air.
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg.
Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.
Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan.
ü  ALAT PERNAPASAN PADA PICSES
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Gambar 1.6 Mekanisme Pernapasan pada Ikan
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Reproduksi pada Ikan.
            Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.
Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup.


E.     PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.      Waktu dan Tempat
Waktu       : Tanggal 29 Desember 2010 Hari Rabu Jam 01.00 Wib
Tempat      : Laboraturium Universitas Muhammadiyah Palembang
2.      Alat dan Bahan
1.      Alat bedah 1 set
2.      Tisu, serbet, jarum pentul, dan kapas secukupnya.
3.      Papan bedah, ember
4.      Mikroskop
5.      Bejana pembius, spuit injeksi, kawat halus yang lentur (sonde)
6.      Zat pembius berupa kloroform atau eter
7.      Ikan mas (Cyprinus carpio) berukuran sedang (1 kg = 3 ekor).

3.      CARA KERJA
1.      Ambil ikan mas berukuran sedang letakkan diatas papan bedah lakukan pengamatan secara morpologi untuk meneliti bagian kepala (cephal). Leher (cervix), badan (truncus). Dan Ekor (Caudal)
                   2.  lalu jawab pertanyaan yang sudah di berikan.
                   3.  Pengamatan Anatomi
 Ikan direbahkan pada salah satu sisinya, kemudian dibuat sayatan mulai dari sebelah anterior porus ureginetalis menyusun bagian ventral menuju anterior sampai pangkal sirip dada. Dari pangkal sirip dada, penguntungan dilanjutkan kearah dorsal sampai pangkal rusuk di vertebrae. Dari porus urgenitalis pengguntingan dilanjutkan kearah dorsal menyelusuri pangkal rusuk sampai ototnya bisa dilepas.


    
F.     Pembahasan.
1.      Apakah tubuh ikan dapat dibedakan menjadi bagian kepala (cephal), leher (cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal)? Inspeksi terlebih dahulu ikan dalam keadaan hidup, perhatikan cara bernafas ! (fase inspirasi, fase ekspirasi).
2.      Lakukan pengamatan pada bagian kepala, badan dan ekor! Kemudian gambarlaah hasil pengamatanmu dan komparasikan pada gambar yang berasal dari text book!
3.      Lakukan pengamatan pada skuama Cyprinus carpio, kemudian lakukan pengamatan di bawah mikroskop dan cantumkan hasil pengamatanmu pada laporan!
4.      Lakukan pengamatan pada ekor ikan mas, dan tentukan ekor ikan mas termasuk tipe apa ?
5.      Jelaskan struktur (anatomi) ikan mas secara lengkap (semua sistem).?








A.    HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar ikan yang lengkap dengan penjelasan




Jawaban

1.      Ia, tubuh ikan dapat dibedakan menjadi bagian dikepala (cervix), badan (truncus) dan ekor (caudal), tetapi leher tidak dapat dibedakan karena leher pada ikan pendek dan tidak kelihatan dengan jelas, dibagian kepala ikan terdapat operculum, cela mulut, fave analis dan fina pelvicus sedangkan dibagian badan terdapat fina dorsalis, linea lateratis dan fina analis sedang pada ekor terdapat fina caudalis, sedangkan fase pernapasan pada ikan ada 2 tahap yaitu Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
2.      Berikut adalah gambar hasil praktikum dan komparasinya dengan gambar pada text book:

                     Kepala                                     badan                                      ekor
Gambar Ikan Mas hasil pengamatan (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010 )


Gambar dari text book
3.      Hasil pengamatan pada skuama
Gambar skuama dengan pengamatan manual dan pengamatan dengan bantuan mikroskop dengan perbesaran 100x (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)
4.      Ekor ikan mas merupakan jenis:
Gambar ekor Ikan Mas (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)
5.      Stuktur anatomi ikan mas adalah sebagai berikut:



NO
GAMBAR
KETERANGAN
1


   5                              1                2

                                        4
Bagian kepala
*      Celah mulut
*      Operculum
*      Fina analis
*      Fina pelvicus
*      Mata





NO
GAMBAR
KETERANGAN
1
EKOR



                                       Ekor/pina caudalis.

 Fina caudalis berfungsi untuk mengatur keseimbang dalam air dan memudahkan untuk berenang, atau sebagai kemudi dalam berenang.


NO
GAMBAR
KETERANGAN
1
INSANG


                Insang



Pada ikan insang berfungsi untuk pernapas, pada ikan bertulang keras ikan mempunyai penutup, sedangkan pada insang bertulang rawan insang terbuka, Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.











NO
GAMBAR
KETERANGAN
1
TULANG




                         Tulang


.Ikan mas termasuk ikan bertulang sejati karena tulangnya keras.

ü  Sistem Pernapasan.
            Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Gambar Insang pada ikan Mas. (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)
Gambar Katub Insang: preoperculum, suboperculum dan interoperculum.(sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)
            Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Gambar 1.6 Mekanisme Pernapasan pada Ikan
            Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.



ü  Sistem Pencernaan.
Gambar system pencernaan pada Ikan (sumber, dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)

Gambar system pencernaan pada Ikan
System pencernaan pada ikan masih sangat sederhana, hanya berupa/menyerupai pipa panjang yang bermuara pada anus. Hati pada ikan masih menyebar (difus).
ü  Sistem Reproduksi
Sistem Genitalia Jantan·
a. Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali berlobus.
b. Saluran reproduksi, beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Baian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka.

Gambar Sistem Reproduksi pada Ikan

G.    Kesimpulan

a.       Pisces merupakan golongan hewan dari Fillum Cordata.
    1. Ikan mas Cirpinus carpio memiliki ciri-ciri: Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air, bernapas dengn insang, tubuh terdiri atas Kepala, badan dan ekor, rangka tersusun atas tulang sejati, dan tubuh ditutupi oleh sisik.
    2. System pencernaanya masih sangat sederhana dan hatinya masih menyebar.
  1. Daftar Pustaka
ü  (online)Blog spot. Anatomi pisces. Di posting pada tanggal 23/05/2009 10:11:00 AM. Diakses pada tanggal [02/01/2010]
ü  (online)http://linc3zbio.blogspot.com/2009/07/praktikum-ikan-mas-cyprinus-carpio.html Diakses pada tanggal [02/01/2010].
ü  (online)http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-reproduksi-vertebrata/. Diakses pada tanggal [02/01/2010].
ü  (online).http://www.jevuska.com/topic/morfologiikanl.html. Diakses pada tanggal [02/01/2010].
ü  Wardono, Agus. 2006. Perakteki Khusus Menghadapi UAN. Jakarta: Viva pakarindu.








LEMBARAN PRAKTIKUM AMFIBI

A. PRAKTIKUM KE    :    3  (Tiga)
B.   JUDUL                       :    Mengenal dan membandingkan struktur morfologi  anatomi Amphibi
C.  TUJUAN                    :  Agar mahasiswa mampu memahami anatomi dan morfologi hewan dari kelas Amphibia melalui pengamatan Rana cancrivora, Bufo melanotictus, Xenophus laevis.

D. DASAR TEORI               :
Definisi Ampibi
Nama Amphibi berasal dari kata Yunani (Amphi= rangkap + bios = hidup). Sebagian besar dari kelas ini menunjukkan bahwa mempunyai fase kehidupan di air dan kemudian mempunyai fase kehidupan di darat. Pada kedua fase ini menunjukkan sifat antara ikan dan reptilia dan menunjukkan bahwa amphibia merupakan suatu kelompok chordata yang pertama kali keluar dari kehidupan dalam air.
Amphibia meliputi Salamander (ordo Urodela), katak (ordo Anura), Ichtyopis (ordo Apoda). Hidupnya di dua tempat yaitu di air dan di darat, sehingga struktur dan fungsinya menunjukkan sifat peralihan antara Pisces dan Reptilia. Mengalami metamorfosis, pada masa larva hidup di air dan bernafas dengan insang, setelah dewasa hidup di darat selanjutnya bernafas dengan paru-paru dan kulit.


Gambar 1.1 Struktur Anatomi Katak

Beberapa ciri Amphibia yang lebih progresif dibanding ikan dan menunjukkan orientasi kehidupan di darat adalah sebagai berikut:
1.      Alat gerak sudah berupa kaki, tetapi masih berselaput,
2.      Memiliki dua pasang ekstremitas yang dapat digunakan untuk berenang dan berjalan atau melompat,
3.      Bernafas dengan insang, kulit, dan paru-paru sehingga adaptif untuk kehidupan di air dan di darat,
4.      Kulit selalu basah dan berkelenjar, adaptif untuk kehidupan di darat,
5.      Nares eksterna dan nostril berhubungan dengan rongga mulut (cavum oris),
6.      Jantung terdiri dari 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel), eritrosit berbentuk oval dan berinti, poikilioterm,
7.      Kelamin bersifat gonokoris, fertilisasi eksternal, ovipar, telur banyak mengandung yolk (kuning telur), telur yang telah dibuahi dibungkus gelatin, pembelahannya holoblastik.

Khusus katak (ordo Anura)
Pada waktu larva (kecebong), bernafas dengan insang luar dan insang dalam, hidupnya di air (air tawar). Setelah dewasa ekornya menyusut (rudimenter), bernafas dengan paru-paru dan kulit, hidup di darat (sebagian hidup di pohon), tetapi jika musim bertelur mereka akan menuju perairan lagi. Ovipar, fertilisasi eksternal.
            Salah satu contoh dari hewan amphibi yang paling representatif adalah katak dan kodok. Seorang akan bingung membedakan antara katak dan kodok ini. Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Bedanya kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.
Katak dan kodok pada umumnya mempunyai organ-organ yang sangat khusus untuk menunjang kehidupannya. Diantaranya adanya pulmo untuk kehidupan di darat, kulit berlendir dan kaki berselaput untuk memudahkan berenang di air, 2 lubang hidung yang berhubungan langsung dengan cavum oris yang digunakan untuk bernapas ketika katak dan kodok ini berada di dalam air.
Amphibia merupakan suatu kelas hewan bertulang belakang (vertebrata) yang mencakup hewan salamander, salamander, cacing, kodok, dan bangkong. Istilah ampibhia berarti “kehidupan rangkap”, yaitu kehidupan yang menyangkut cara hidup hewan ini di air maupun di darat.
Ciri – Ciri Amphibia Lainnya Adalah:
Menurut Mintohari, dkk (2005), bahwa amphibia mempunyai ciri khusus yang tidak terdapat pada kelas lain yaitu sebagai berikut :
  1. Kulitnya yang selalu basah dan berkelenjar.
  2. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4 – 5 jari atau lebih sedikit dan bersirip.
  3. Amphibia mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada lubang hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya air pada saat hewan tersebut berada di dalam air.
  4. Mata amphibia berkelopak dan kelopak tersebut dapat digerakkan.
  5. Lembar gendang pendengaran terletak di sebelah luar.
  6. Mulut amphibi bergigi dan berlidah (lidahnya dapat dijulurkan pada saat menangkap mangsa).
  7. Rangka tubuh amphibi sebagian besar tersusun atas tulang keras, tengkoraknya memiliki due kondil. Apabila, amphibi bertulang rusuk maka tulang rusuk tersebut tidak menempel pada tulang dada.
  8. Jantung amphibi terbagi atas tiga ruang (2 atrium dan 1 ventrikel) dan memiliki satu pasang atau tiga pasang lengkung aorta, sel darah merahnya berbentuk oval dan berinti. Selain dengan paru – paru, amphibi dewasa bernafas dengan kulit dan selaput rongga mulut.
  9. Otak amphibi memiliki 10 pasang saraf kranialis.
  10. Suhu tubuh amphibi tergantung dari lingkungannya (poikilothermis).
  11. Amphibi melakukan fertilisasi eksternal atau internal, kebanyakan anggotanya bertelur (ovipar). Telur mempunyai kuning telur dan terbungkus zat gelatin.
  12. Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya.
Amphibia merupakan tetrapoda atau vertebrate darat yang paling rendah. Amphibia tidak diragukan lagi berasal dari satu nenek moyang dengan ikan, mungkin hal itu terjadi pada zaman devon. Transisi dari air ke darat tampak pada :
  • Modifikasi tubuh untuk dapat berjalan di darat, di samping masih memiliki kemampuan berenang dalam air.
  • Tumbuhnya kaki sebagai pengganti beberapa pasang sirip.
  • Merubah kulit hingga memungkinkan menghadapi suasana udara.
  • Penggantian insang oleh paru – paru.
  • Merubah sistem sirkulasi untuk keperluan respirasi dengan paru – paru dan kulit.
  • Alat sensorisnya memiliki fungsi di udara maupun di air.


Struktur Dan Fungsi
Pada kepala terdapat :rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus (mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi sebagai pintu pelepas faeces, urine dan sel kelamin.
Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari – jari); pada telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat penebalan terutama pada musim kawin.
Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari – jari).
Katak adalah bilateral simetris. Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu cavum oris, dibatasi oleh maxillae (rahang atas) atap pada sebelah atas, sedang di sebelah bawah di batasi oleh mandibula (rahang bawah) dan oshyoid. Kemudian dilanjutkan oleh pharynx, oesophagus, ventricullus dan intestinum yang terletak di dalam rongga tubuh.
Lingula (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar di sebelah anterior mulut. Pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Lingula disokong oleh oshyoid (yang berupa tulang rawan) yang memungkinkan lidah tegar tapi lemas. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapt denta vomerin terdapat dua lubang nares interns yang berhubungan dengan narens externs. Glottis terletak pada medium ventral pharynx sebelah belakang lingula, merupakan pintu menuju ke pulmo (paru – paru). Di belakang mata di dekat sudut mulut terdapat ostium pharyngeum dari tuba auditiva eustachii yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga dalam.

Morfologi Katak
Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Kepala mempunyai mulut tang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, 2 mata yang besar spherik, dibelakangnya 2 lubang pipih tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi (Kastowo, 1982: 32 )
Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur), betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti) (Radiopoetro, 1996: 474).
Secara umum katak jumlah jari tungkai depan biasanya empat jari dan tungkai belakang lima jari. Pada tungkai belakang memanjang yang berpotensi untuk melompat. Kadang-kadang dijumpai jari tambahan sebagai prehaluk pada sisi ventral kaki. Prehaluk ini pada Spadefoot (katak penggali tanah) berupa tulang -tulang keras yang digunakan untuk menggali tanah sebagai tempat bersembunyi (Radiopoetro, 1996: 474).
Kulit amphibi sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis fleksibel membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, bagi spesies yang hidup di air, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau racun untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami). Kelenjar racundapat menimbukan iritasi pada kulit (Sukiya, 2005: 47).
atak adalah bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal pendek (Kastowo, 1982: 32).
Gambar 1.2. Struktur Morfologi Katak

Kalsifikasi
Berdasarkan ciri-ciri morfologi diatas klasifikasi katak adalah sebagai berikut:
Kingdom Animalia ,Kelas Amphibia ,Ordo Annura ,Famili Bufodae ,Genus Bufo.
Spesies Bufo melanostictu (Merrem, 1982).
            Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.
            Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.
            Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap.
            Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan.
            Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai.
Katak dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk. Pada waktu muda berupa berudu dan setelah dewasa hidup di darat. Mula-nula berudu bernapas dengan insang luar yang terdapat di bagian belakang kepala. Insang tersebut selalu bergetar yang mengakibatkan air di sekitar insang selalu berganti. Oksigen yang terlarut dalam air berdifusi di dalam pembuluh kapiler darah
Setelah beberapa waktu insang luar ini akan berubah menjadi insang dalam dengan cara terbentuknya lipatan kulit dari arah depan ke belakang sehingga menutupi insang luar. Katak dewasa hidup di darat, pernapasannya dengan paru-paru. Selain dengan paru-paru, oksigen dapat berdifusi dalam rongga mulut yaitu melalui selaput rongga mulut dan juga melalui kulit.

Gambar 1.3. Metamorfosis Katak
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur
  • kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari.
  • Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu.
  • Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas.
  • Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit.
  • Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk
  • kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul.
  • Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru.
  • Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa



E . Alat dan Bahan
1.      Alat bedah 1 set
2.      Tisu, serbet, jarum pentul, dan kapas secukupnya.
3.      Papan bedah, ember
4.      Mikroskop
5.      Bejana pembius, spuit injeksi, kawat halus yang lentur (sonde)
6.      Zat pembius berupa kloroform atau eter
7.      Rana cancrivora, Bufo melanotictus, atau Xenophus laevis yang masih hidup

F . Pembahasan

Morfologi
1.      Inspeksilah terlebih dahulu tubuh katak dalam keadaan hidup, perhatikan apakah tubuh katak dapat dibedakan bagian kepala (cephal), leher (cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal)? Buatlah gambarnya berdasarkan pandangan lateral, berilah keterangan bagian-bagian tubuh katak tersebut!
Jawab:
       Katak dapat dibedakan dengan beberapa bagian yaitu:
·         Kepala
·         Leher
·         Badan
·         Anggota badan
Gambar Tubuh Katak (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)


Gambar kepala, leher, badan daan anggota badan. (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)


2.      Lakukan perabaan pada permukaan tubuhnya, apakah kulitnya basah, lembab, atau kering? Apakah bersisik, berbulu, berambut, ataukah licin? Apabila licin (basah), apakah artinya? Dapatkah katak hidup jauh dari air? Apakah pada kulitnya terdapat kelenjar lendir (glandula mucosa), kelenjar racun (glandula toxicon) ataukah mengandung keduanya?
Jawab:
       Permukaan tubuhnya:
·         Berkulit basah atau lembab
·         Permukaan tubuhnya licin/lengket, karena katak hidup pada habitat atau tempat-tempat yang lembab atau daerah diperairan. Katak dapat hidup didarat namun tetapi tidak dapat bertahan lama karena katak cocok hidup didaerah yang lembab. Pada kulit katak yang kami amati tidak terdapat kelenjar lendir karena katak yang kami amati merupakan bukan katak beracun.


Gambar
Tubuh Katak Setelah dikuliti. (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)

3.      Apakah pada kulitnya mengandung pigmen seperti melanofora (hitam atau coklat), lipofora (merah atau kuning), ataukah guanofora (putih)? Untuk mengetahuinya, keroklah sedikit epidermis katak dan usapkan pada kaca objek kemudian amati di bawah mikroskop, gambarlah !
Jawab:
       Katak yang kami amati mengandung pigmen melanofora (hitam atau coklat)



                               

Gambar Kulit Katak yang Diamati Dibawah Mikroskop (sumber: )

Gambar Kulit Katak yang diamati Dibawah Mikroskop (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)


Gambar Kulit Katak yang diamati Dibawah Mikroskop (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)



4.      Bagaimanakah letak nares eksterna (lubang hidung luar) terhadap mata dan mulut? Dengan menggunakan kawat yang lentur (sonde), apakah nares eksterna berhubungan dengan rongga mulut?
Jawab:
Lubang hidung katak berhubungan dengan rongga mulut. Lubang eksterna terletak disebelah bawah mata dan sebelah atas rongga mulut dan berhubungan dengan rongga mulut.





5.      Bagaimanakah letak alat penglihatan (organon visus) terhadap mulut? Dengan memperhatikan gerakan matanya, apakah mempunyai kelopak mata? Apabila mempunyai kelopak mata, maka ke arah mana gerakannya? Apabila memperhatikan pupil matanya apakah terletak vertikal ataukah horizontal? Bagaimana hubungan struktur tersebut  dengan aktivitas hidupnya, apakah nokturnal (malam, gelap) atau diurnal (siang, terang)?
Jawab:
       Organ fisusnya dilengkapi dengan:
·         Pelupuk mata atas
·         Pelupuk mata bawah
·         Bola mata
·         Membran nignitan yang memiliki fungsi untuk mencegah kekeringan dan gesekan pada saat di dalam air.
Aktivitas hidup katak cencerung termasuk hewan nokturnal yaitu hewan yang banyak melakukan aktivitasnya pada malam hari atau gelap.
6.      Bagaimanakah letak alat pendengaran (organon auditorius) terhadap mata? Apakah mempunyai daun telinga?
Jawab:
       Telinga terbentuk oleh adanya cincin tulang rawan (annulus tymphanum) dan di dalamnya terdapat membran yang dapat menerima getaran suara (membrana timpanum), manakah yang dimaksud dengan dua hal tersebut, tunjukkanlah dengan gambar!
Gambar katak, dimana terdapat membrane timpani.

7.      Apakah alat geraknya berupa sirip atau kaki? Bagaimana orientasi kakinya, apakah vertikal atau lateral? Apakah antar jarinya berselaput atau tidak? Cobalah kaitkan dengan habitatnya. Bagaimana ukuran panjang tungkai depan terhadap panjang tungkai belakang? Apabila dilihat dari ukuran panjang tungkainya, bagaimana fungsi dari masing-masing tungkai tersebut? Berapakah jumlah jari masing-masing tungkai? Manakah yang dimaksud dengan jari pertama, kedua dan seterusnya dan bagaimana cara menentukannya? Apakah ujung jarinya mempunyai kuku (cakar) ataukah alat penghisap? Apakah selaput renangnya menutup seluruh jari ataukah hanya sebagian saja?
Jawab:
 Alat gerak katak berupa kaki, kaki bagian depan memiliki cakar yang berfungsi untuk berpegang erat pada saat reproduksi (pada katak betina) sedangkan pada katak jantan kaki bagian depan berfungsi untuk menopang tubuh betina. Kaki depan memiliki jumlah jari sebanyak 4 kaki belakang katak memiliki selaput untuk berenang pada saat di dalam air, kaki belakang terdiri dari 5 jari (digiti), selaput renang menghubungkan antara satu jari ke jari yang lain. Memiliki kuku (cakar), menentukan jari pertama, kedua dan seterusnya dapat ditentukan dari sebelah kanan.








   
Gambar Alat Gerak Katak, dimana kaki depannya tidak memiliki selaput, sedaangkan kaki belakangnya memiliki selaput. (sumber: dokumentasi pribadi, 29 Desember 2010)

8.      Pada daerah ektremitas anterior terdapat daerah brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah), carpus (pergelangan tangan), dan manus (telapak tangan) masing-masing tersusun oleh tulang apa dan bagaimana batasannya?
Jawab:
Susunan tulang pada kaki belakang katak.

9.      Pada ektremitas posterior, terdapat daerah femur (paha), crus (kaki bawah), tarsus (pergelangan tangan) dan pes (telapak kaki) masing-masing tersusun oleh tulang apa dan bagaimana batasannya
Jawab:
Tersusun atas tulang sejati dan dibatasi oleh sendi.

10.  Ada berapa lubang yang terdapat dekat pangkal tungkai belakang? Apa namanya dan mengapa diberi nama seperti itu?
Jawab:
Ada 1 lubang. Dimana lubang tersebut mrupakan muara dari 3 saluran yang menjadi satu, yaitu dari saluran urin, pencernaan dan hormone.


Anatomi
Dengan menggunakan alat bedah, lakukanlah pembedahan mulai dari kloaka menuju ke arah anterior melalui garis lateral (pinggir) sampai ke daerah gelang bahu,  hati-hati tulangnya jangan sampai  ada yang terpotong!
1.      Dengan menggunakan sonde, telusuri batas-batas dari kantung kelenjar limfa yang terletak di bawah kulit, berapa buah jumlah kantung kelenjarnya, apa fungsi kelenjar tersebut?
2.      Di manakah letak giginya di dalam rongga mulut (cavum oris)? Apakah pada maksila, mandibula, vomer, atau di tempat lain? Berdasarkan cara menempel dan pergantian gigi, maka giginya termasuk tipe apa?
Jawab:
Letak gigi di dalam rongga mulut (cavum oris) ada pada maxilla (rahang atas sedangkan pada mandibulla (rahang bawah) tidak terdapat gigi. Tipe gigi pada katak adalah
3.      Pada daerah vomer terdapat sepasang lubang coane yang menghubungkan rongga mulut dengan rongga hidung, apa sebabnya kedua rongga tersebut harus dihubungkan? Di daerah glotis terdapat sepasang lubang yang berhubungan dengan saluran eustachius, bagaimanakah letaknya terhadap glotis, apakah ujung lidahnya bercabang atau tidak? Apakah pangkal lidahnya terletak di daerah glotis atau di daerah premaksila?
Jawab:
Ujung lidah pada katak tidak bercabang, pangkal lidah terletak pada daerah premaxilla, lidah katak bersifat elastis. Dan terdapat kelenjar yang menyerupai lem (lengket).

4.      Bagaimanakah sistem pencernaan amfibia dibandingkan dengan sistem pencernaan ikan secara keseluruhan, apakah sudah mempunyai lambung, apendiks, usus besar, dan kloaka? Berapa gelambir hatinya dan bagaimana warnanya? Berdekatankah dengan duodenum, bagaimana letak pankreasnya?  Bagaimana bentuk dan warna lien (limpa) nya?



Gambar Organ Dalam Katak


Jawab:
Sistem pencernaan amphibi jika dibandingkan dengan pisces maka amphibi memiliki sistem pencernaan yang lebih lengkap. Sudah memiliki lambung, apendiks tidak terlihat jelas dalam katak dikarenakan antara usus besar dan usus halus sangatlah pendek, memiliki usus besar serta sudah memiliki saluran pembuangan yaitu kloaka. Katak memiliki 3 gelambir hati yang bewarna merah kehitam-hitaman. Warna limfa menyerupai cairan bening kekuning-kuningan.
5.      Berdasarkan anatominya katak tersebut berjenis kelamin apa, beri penjelasan! Bagaimana letak dan keadaan ovariumnya? Ada berapa dan dimana letak oviduct-nya? Bagaimana bentuk dan warna testisnya? Bagaimana warna dan jumlah lembaran corpus adiposum-nya? Bagaimana warna dan letak ginjalnya? Dimanakah tempat penyimpanan air seni pada katak?
Jawab:
Katak yang kami amati berjenis kelamin betina karena dalam praktikum yang kami lakukan kami menemukan ovarium serta bakal telur di dalamnya. Letak ovarium terdapat pada sebelah kanan dan kiri rongga perut. Dan dalam keadaan berbentuk bintik-bintik.

                                     Ovarium
Gambar Letak Ovarium

6.      Bagaimana letak jantung terhadap sumbu tubuhnya? Bagaimana sistem peredaran darahnya, tunggal ataukah ganda? Apakah bersifat homoiothermis ataukah poikilothermis? Berapakah jumlah ruang jantungnya? Ada berapa sistem vena portaenya? Mengapa disebut sistem portae?
Jawab:

      Jantunghya terletak di terongga dada dekat paru-paru, peredaran darahnya ganda, karena daraahnya dua kali melewati jantung, katak/amphibi bersifat poikilothermis,karena suhu tubuh katak/ampibi bergantung pada lingkungannya, berbeda dangan aves dan mamalia yang bersifat homoiothermis.  Ruang dan jantunya berjumlah 3.


Gambar Sistem Peredarah Darah pada Amphibi

7.      Organ apa saja yang berperan dalam respirasi katak? Bagaimana letak paru-paru terhadap jantung?
Jawab: Jantung, paru-paru dan pembuluh darah.

G . Kesimpulan

ü  Katak merupakn ampibi, dan dalam siklus hidupnya mengalami metamorphosis tidak sempurna.
ü  Alat pernapasannya berupa insang pada fase kecebong dan menjadi paru-paru saat dewasa.
ü  Badannya dapat bibedakan menjadi: kepala, leher, badan dan alat gerak.
ü  Pada kulitnya terdapat pigmen.
ü  Pada lapisan endodermisnya terdapat grandula mulosa, dan grandula racun (pada katak yang diamati hanya memiliki grandula mukosa)
ü  Sistem pencernaan amphibi jika dibandingkan dengan pisces maka amphibi memiliki sistem pencernaan yang lebih lengkap.
ü  Peredaran darah pada katak adalah peredaran darah ganda, dan jantungnya terdiri dari 3 ruang.
ü  Alat ekskresinya berupa kloaka.



H.Daftar Pustaka

1.      Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM
2.      http://www.gudangmateri.com/2010/03/amphibi.html.diakses tanggal 31 Desember 2010
3.      http://www.rileks.com/hot-rileks/29159-katak-teraneh-di-dunia.html. diakses tanggal 31 Desember 2010
4.      http://www.klipingku.com/result-page/pengertian%20katak. diakses tanggal 31 Desember 2010
5.      http://gokilonline.com/python-kendaraan-amphibi-tercepat-di-air/. diakses tanggal 31 Desember 2010








LEMBARAN PRAKTIKUM REPTIL

A. PRAKTIKUM KE          :  5   (Lima)
B.   JUDUL                            :  Mengenal dan membandingkan struktur morfologi  anatomi Reftil
C.  TUJUAN                          : Agar mahasiswa mampu memahami anatomi dan     morfologi hewan dari kelas Reptilia melalui pengamatan kadal (Mabouya sp.)

D. DASAR TEORI                :
Tubuh reptilia ditutupi oleh kulit yang menanduk, sering diperkuat dengan plat tulang. Mempunyai dua pasang tungkai, masing-masing dilengkapi dengan lima jari yang bercakar yang dipergunakan untuk lari, mencengkram, atau naik pohon. Sebagian lagi ada yang tidak memiliki kaki atau kakinya bermodifikasi sebagai alat pendayung. Persendian antara tulang atlas dan kepala dihubungkan oleh bonggol sendi. Jantung terdiri dari empat ruang (dua atrium dengan sekat sempurna, dua ventrikel dengan sekat tidak sempurna karena adanya foramen Panizae). Eritrosit berbentuk oval bikonveks dan berinti. Reptilia merupakan hewan poikilotermis. Fertilisasi internal dan umumnya ovipar, sebagian lagi bersifat ovovivipar.
Gambar 1.1 Struktur Morfologi Kadal.

Gambar 1.2 Struktur Rangka Kadal

Gambar  1.3 Struktur Anaatomi Kadal
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
            Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
            Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:
mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.
            Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran hingga 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari reptil adalah herpetologi.
            Ordo crocodylia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar di antara reptil lain. Kulit mengandung sisik dari bahan tanduk. Di daerah punggung sisik-sisik itu tersusun teratur berderat ke arah ternversal dan mengalami penulangan membentuk perisai dermal. Sisik pada bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat dan pada bagian ventral berbentuk segi empat. Kepala berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigi-gigi runcing bertipe gigi tecodont. Mata kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya menyelam. Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari 4 dan berselaput. Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput.
            Jantung buaya memiliki 4 ruang namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya memiliki foramen panizza. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan berjemur di siang hari unutk menjaga suhu tubuhnya. Mereka berburu di malam hari. Crocodilian dewasa terutama yang dominan memiliki teritori tersendiri, namun pada musim kering teritori tersebut dilupakan karena daerah mereka menyempit akibat kekeringan (Goodisman, 2002).
            Adapun klasifikasi Ordo Crocodylia adalah sebagai berikut:
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Superkelas : Tetrapoda
Kelas : Reptilia
Subkelas : Diapsida
Ordo : Crocodylia
  • Familia : Alligatoridae
  • Familia : Crocodylidae
  • Familia : Gavialidae


Famili Alligatoridae
            Famili Alligatoridae memiliki ciri-ciri bentuk moncongnya yang tumpul dengan deretan gigi pada rahang bawah tepat menancap pada gigi yang terdapat pada rongga pada deretan rahang atas sehingga pada saat moncongnya mengatup hanya deretan gigi pada rahang atasnya saja yang terlihat.dapat mencapai umur maksimal hingga 75 tahun. Tahan terhadap suhu rendah.memiliki lempeng tulang pada punggung dan bagian perut bawah memiliki sisik dari bahan tanduk yang lebar.yang berjumlah lebih dari 6 sisik.



E.Alat dan Bahan
1.      Alat bedah 1 set
2.      Tisu, serbet, dan kapas secukupnya.
3.      Papan bedah, ember
4.      Mikroskop
5.      Bejana pembius, spuit injeksi, kawat halus yang lentur (sonde), jarum pentul (siapkan dari rumah)
6.      Zat pembius berupa kloroform atau eter
7.      Kadal (Mabouya sp.), atau tokek (Gecko gecko) yang masih hidup

·         Pembahasan

Morfologi
1.      Inspeksilah terlebih dahulu tubuh kadal atau tokek dalam keadaan hidup, perhatikan apakah tubuhnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala (cephal), leher (cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal)?
Kadal kebun alias bengkurang. Gesit dan agak gemuk, kepala seolah-olah menyatu dengan leher yang gemuk kokoh; penampang tubuh nampak bersegi empat tumpul. Total panjangnya hingga sekitar 22 cm, kurang-lebih 60% daripadanya adalah ekor..Buatlah gambarnya berdasarkan pandangan dorsal, berilah keterangan bagian-bagian tubuh tersebut!


Badan
 


Ekor
Kepala yang menyatu dengan leher
Alat gerak
 









Gambar kadal tampak dorsal

2.      Perhatikan bagian kepalanya. Bagaimanakah letak nares eksterna (lubang hidung luar) terletak di bagian dorsal atau lateral?
Jawab:
      Hidungnya terletak pada bagian dorsal. Adakah membran niktikan selain palpebra superior dan palpebra inferior pada mata kadal? Tidak ada.Pupil matanya ke arah vertikal atau horizontal?pupil matanya  Ada berapa mata pineal (parietal) pada bagian dorsal kepalanya? Ada sepasang satu disebelah kanan dan satunya di sebelah kiri. Carilah lubang telinga di bagian lateral kepala. Dapatkah anda temukan membran timpani-nya? Ada ditemukan. Tekanlah daerah sekitar lubang telinga tersebut, adakah ditemukan tonjolan membran timpani ke arah luar? ada. Itulah yang disebut columela auris (stapes).
3.      Pada perbatasan tubuh dan ekor di bagian ventral akan ditemukan kloaka, bagaimanakah bentuknya? Longitudinal atau transversal? Tekanlah pangkal ekor dengan ibu jari, perhatikan apa yang keluar dari kloaka, jika jantan maka akan keluar dua tonjolan memanjang berwarna putih kemerahan. Itulah yang disebut hemipenis.
Jawab:
Setelah kami amati ternyata kadal yang kami teliti bukan jantan tapi betina karena tidak memiliki dua tonjolan memanjangh berwarna putih kemerahan, memiliki ovarium.
4.      Berapa jumlah jari masing-masing ekstremitas anterior dan posterior?  Apakah ujung masing-masing jarinya memiliki cakar atau penghisap?. Apa gunanya?
Jawab:
Ada 5 jari pada tiap ekstremitasa anterior dan posterior. Ya, memiliki cakar yang fungsinya sebagai zat perekat yang dapat menempel pada dinding, pohon, daun dan sebagainya ataau sebagai alat untuk menikam mangsa.
5.      Cabutlah satu sisik dari bagian dorsal tubuh kadal, lihatlah di bawah mikroskop, tentukan arah anterior dan posteriornya? Kemudian tentukan pula daerah basis, organ sensoris, dan durinya pada gambar anda (beri keterangan gambar)!







Sisik-sisik di tengah tubuh tersusun dalam 30-34 deret. Sisik-sisik dorsal (punggung), dan jarang-jarang juga sisik lateral (di sisi tubuh), Sisik-sisik kepala di sebelah posterior (belakang) halus alias tak berlunas; sisik-sisik prefrontal (di atas moncong) saling bersentuhan.
6.      Bukalah mulut kadal lebar-lebar, perhatikan bagian-bagian berikut:
a.       Apakah gigi maksilanya bertipe theocodont, acrodont, atau pleurocodont?  bentuk giginya pleurodont
b.      Apakah belahan mandibulanya dipersatukan oleh ligamen? Ya. Mandibula disatukan pada bagian anterior.
c.       Manakah yang dimaksud dengan nares interna-nya? Nyatakan dengan gambar dan beri keterangan!









Nares interna
 






d.      Bedakanlah antara glotis, lubang esofagus, dan lubang eustachius? Nyatakan dengan gambar!




Saluran Eustachius, menghubungkan ruang telinga tengah ke belakang faring.
Glotis
Lubang esophagus








                                                         

Perbedaan glotis, lubang esophagus, dan saluran eustachius, yaitu
·         Glotis adalah bagian pangkal tenggorokan pada pita suara.
·         Lubang esophagus adalah lubang kerongkongan.
·         Saluran eustachius adalah saluran yang bermuara pada telinga dalam.
e.       Bagaimanakah permukaan lidahnya (licin, kasar, berpapila)?
Permukaan lidahnya tipis berpapila yang tersusun seperti genting.
Bagaimanakah ujung lidahnya, apakah membulat atau membelah? Bentuk ujung lidahnya berbentuk membelah seperti belah ketupat. Dimanakah pangkal lidahnya? Terletak pada pangkal tenggorokkan.

Anatomi
Dengan menggunakan alat bedah, lakukanlah pembedahan mulai dari kloaka menuju ke arah anterior tubuh melalui garis medioventral. Dengan jarum pentul, rentangkan otot (kulit) yang telah digunting tadi ke arah kiri-kanannya, sehingga organ visceralnya tampak jelas!
1.      Bagaimanakah rusuk-rusuk kadal jika dibandingkan dengan rusuk katak? Rusuk-rusuk pada kadal terlihat lebih sempurna dibandingkan dengan rusuk katak.
2.      Berapa jumlah paru-parunya dan bagaimana bentuknya? Jumlahnya 2 berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-parunya lebih sederhana. Bentuknya sepeti tanduk kerbau.
3.      Bagaimanakah letak jantungnya? Jantungnya terletak dekat dengan paru-paru. Anterioventral, anteriodorsal, atau medioventral? Ada berapa ruang jantungnya? Manakah yang dimaksud dengan atrium, ventrikel, arteri pulmonalis, aorta, dan perikardium? Nyatakan dengan gambar dan beri keterangan!
4.      Berapa lobus (gelambir) hatinya? Bagaimana bentuk dan warnanya?
5.      Bagaimanakah letak vesica felea (kantung empedu)? Anterioventral, anteriodorsal, atau medioventral?
6.      Dari sistem pencernaan kadal, dapatkah dibedakan antara ventrikulus (lambung), intestinum mayor, intestinum minor, dan kloaka? Bila sudah dapat dibedakan berikan cirinya masing-masing!
7.      Bagamanakah letak dan bentuk pankreas, limfa, serta ginjal? Anterioventral, anteriodorsal, atau medioventral? Nyatakan dengan gambar dan beri keterangan!
8.      Gambarkan sistem reproduksi kadal jantan dan betina secara terpisah. Berilah keterangan! Bagaimanakah bentuk dan warna testis, bentuk dan warna ovarium, serta oviductnya? Ada berapa dan dimana letak oviduct-nya?

9.      Dari sistem ekskresi kadal, manakah yang dimaksud dengan ureter, uretra, dan vesica urinaria?

G.    Kesimpulan
1.      Kadal merupakan hewan reptile.
2.      Tubuhnya ditutupi oleh sisik.
3.      Bernapas menggunakan paru-paru.
4.      Pada ekstremitasnya terdiri dari 20 jari, masing-masing 5 jari.
5.      Alat ekskresinya berupa kloaka.


H . Daftar Pustaka

1. (online)http://www.google.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF.8&sourceid=navclient&gfns=1&q=kadal. diakses tanggal 11 Januari 2010.
2. (online)Blog spot. Anatomi pisces. Di posting pada tanggal 23/05/2009 10:11:00 AM. Disadur pada tanggal [02/01/2010]. 15.35 WIB. Via. diakses tanggal 11 Januari 2010
3.Wardono, Agus. 2006. Perakteki Khusus Menghadapi UAN. Jakarta: Viva pakarindu.
6. (online).http//:jevusca/reptile-anatomi/.diakses tanggal 11 Januari 2010.


















LEMBARAN PRAKTIKUM MAMALIA



A. PRAKTIKUM KE          :  1   (Satu)
B.   JUDUL                            :  Mengenal dan membandingkan struktur morfologi  anatomi pada mamalia
C.  TUJUAN                         :  Agar mahasiswa mampu memahami anatomi dan  morfologi hewan dari kelas Mamalia melalui pengamatan mencit (Mus musculus L.)

D. Landasan Teori
Secara filogeni Mamalia merupakan kelompok hewan yang paling tinggi urutannya. Hampir seluruh tubuhnya tertutup rambut yang berfungsi untuk mengisiolasi panas. Bersifat homoiotermis, memiliki kelenjar susu (mamae) sehingga disebut hewan menyusui (Mamalia). Anak dilahirkan (vivipar), pengasuhan anak baik sekali terutama pada manusia. Aktivitas hidup ada yang nokturnal dan ada yang diurnal. Habitatnya menyebar dari kutub sampai ke ekuator, dari puncak gunung sampai ke laut yang paling dalam. Memiliki dua pasang ekstremitas, bentuk tungkainya mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya.
Gambar 1. Mencit Mus musculus L

Golongan Chiroptera (kelelawar, kalong) tungkai depannya bermodifikasi menjadi sayap, sedangkan untuk paus dan lumba-lumba tungkai depannya bermodifikasi menjadi alat pendayung. Dari jenis makanannya bentuk mulut dan gigi mengalami perkembangan yang berbeda. Secara khusus Mamalia dipelajari dalam Mamologi, karena memiliki peranan penting dalam ekonomi.
Sistem Genitalia Jantan·
a. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal.
b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu kea rah posteriorkorpuus dan kauds yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktud deferen, dan vesikula seminalis.
 Sistem Genitalia Betina·
a. Ovarium berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga pelvis.
b. Saluran reproduksi
Pada monotremata oviduk uviduk hanya sebelah kiri yang berasal dari duktus Muller. Oviduk bagian posteriornya berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur. Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada mamalia yang lain duktus Muller membentuk oviduk, uterus, dan vvagina. Bagian anterior oviduk (tuba falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom.
Ada 4 macam tipe uterus:
o Dupleks; uterus kanan dan kiri terpisan dan bermuara secara terpisah ke vagina.
o Bipartil; uterus kanan dan kiri bersatu yang bermuara ke vagina dengan satui lubang.
o Bikornuat; bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan satu lubang.
o Simpleks; semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus.
Kelenjar seks asesori Jantan
 Vesika Seminalisv
Berupa sepasang kantong yang dindingnya berkelok-kelok, salurannya bermuara setelah bagian ampuladuktus deferen. Sekretnya berfungsi sebagai sumber energi bagi sperma serta menetralkan sifat asam vagina.
 Kelenjar Prostatv
Pada mamalia merupakan kelenjar tunggal, terletak di bagian inferior kantong urin, mengelilingi uretra prostetik.
 Kelenjar Cowperv
Pada manusia berjumlah sepasang, ukurannya kecil, bentuknya menyerupia kacang polong, terletak di bawahnya kelenjar prostat.
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina).
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
Kelenjar Susu (Betina)
Kelenjar susu hanya terdapat pada mamalia. Kelenjar susu merupakan modifikasi dari kelenjar keringat. Perkembangannya dikontrol oleh hormon estrogen dan progesterone. Produksi susu dirangsang oleh hormon prolaktin, sedangkan pengeluaran susu dirangsang oleh hormon oksitosin.



E . Alat dan Bahan
1.      Alat bedah 1 set
2.      Tisu, serbet, dan kapas secukupnya.
3.      Papan bedah, ember
4.      Mikroskop
5.      Silet
6.      Bejana pembius, spuit injeksi, kawat halus yang lentur (sonde), jarum pentul (siapkan dari rumah)
7.      Zat pembius berupa kloroform atau eter
8.      Marmut (Cavia cobaya L.) atau mencit (Mus musculus L.) atau kelinci (Lepus cuniculus L.) yang masih hidup






F . Pembahasan

Morfologi
1.      Inspeksilah terlebih dahulu tubuh Mamalia dalam keadaan hidup, perhatikan apakah tubuhnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala (cephal), leher (cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal)? Buatlah gambarnya berdasarkan pandangan lateral (samping), berilah keterangan bagian-bagian tubuh tersebut!
Jawaban: Ya, tubuhnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala (cephal), leher (cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal)


Ekor                      Badan                             Leher                  Kepala

2.      Perhatikan bagian kepalanya. Apakah Mamalia memiliki muka (wajah)? Apakah rongga mulut (rima oris) dibatasi oleh labium superior dam labium inferior? Jika pada kelinci (marmut) terdapat lipatan kulit yang dapat menutup lubang hidung itulah yang dimaksud dengan rinarium. Apakah kumis (vibrisae) di antara mulut dan hidung? Bagaimanakah panjang vibrisae dibandingkan dengan ujung mulut paling pinggir? Apa fungsi vibrisae?
Jawaban: menurut pengamatan kami tentang mencit, mencit memiliki muka (wajah). Kumis terdapat di samping hidung bukan diantara hidung dan mulut. Vibbrisae lebih pendek dibandingkan  degan ujung mulut paling pinggir.
Gambar 1. Wajah Mencit

            Wajah                                                                  Kumis


3.      Bagaimanakah letak dan bentuk nares eksterna (lubang hidung luar) terhadap mulut? Dengan menggunakan sonde, apakah ada hubungannya dengan rongga mulut? Pada organ visual (mata), bagaimanakah dan arah gerak palpebra superior dan palpebra inferior? Bagaimana letak dan bentuk membran niktikan? Mengapa sering disebut plica semilunaris? Berdasarkan letak matanya apakah mempunyai wajah atau tidak?  Apakah hewan ini memiliki kuping (pinnae)? Apakah memiliki porus acusticus eksterna, bagaimana fungsinya jika dihubungkan dengan kuping (pinna)?
Jawaban: lubang hidung dengan rongga mulut memang sangat berdekatan, namun masih tetap mempunyai jarak. Saluran Rongga hidung mempunyai hubungan dengan rongga mulut. Pada organ visual (mata) arah gerak palpebra superior dan palpebra inferior satu fokus. Menurut ertak matanya, mencit mempunyai wajah dan memiliki kuping (pinnae).
Gambar 1. Letak   Mulut dan Hidung

Mulut                                                     Gigi                                                     Hidung

4.      Melalui rabaan pada rongga mulutnya, apakah memiliki gigi? Apakah penyebarannya terdapat pada daerah maksila, mandibula, vomer, ataukah pada bagian lain? Bagaimanakah rumus dan formasi giginya? Apakah lengkap memiliki incicivus, caninus, premolar, dan molar? Jika pada hewan karnivora apakah sudah terbentuk gigi carnesial?, jika pada hewan herbivora apakah terdapat diastema? Berdasarkan cara menempelnya, apakah giginya termasuk tipe thecodont, acrodont, ataukah pleurocodont?
Jawaban: ya, mencit memiliki gigi, namun gigi yang dimilikinya hanya berjumlah 4 (2 pada rahang atas dan 2 pada rahang bawah), hal ini sesuai dengan jenisnya sebagai hewan pengerat

5.      Melalui pengamatan pada bagian truncus, apakah terdapat daerah thorax, abdomen, dorsum, glutea (pantat)? Apakah terdapat celah sempit di antara porus analis dan porus urogenitalis? Itulah yang dimaksud dengan perinium, apakah mengeluarkan bau yang khas? Berapa pasangkah jumlah mamaenya? Apakah letak mamae di daerah thorax, abdomen, atau pada daerah inguinal?
Jawab:

6.      Apakah ekstremitas anterior berupa kaki, tangan, ataukah mengalami modifikasi menjadi sayap atau pendayung? Jika ekstremitas anteriornya berupa kaki, apakah terbagi menjadi daerah brachium, antebrachium, dan manus? Selanjutnya daerah-daerah tersebut tersusun oleh tulang apa?, misalnya daerah manus, tersusun oleh tulang carpalia, metacarpalia, dan phalangus.
Jawaban: ekstremitas anterior berupa tangan, dan tidak mengalami modifikasi dan terbagi menjadi daerah brachium, antebrachium, dan monus.

7.      Apakah ekstremitas posterior berupa kaki, tangan, ataukah pendayung? Apakah terbagi menjadi daerah femur, crus, dan  pes? Masing-masing daerah tersebut tersusun oleh tulang apa? Berapakah jumlah jarinya? Apakah jumlah jari tungkai depan sama dengan jumlah jari tungkai belakang? Apakah jumlah  jarinya genap ataukah ganjil? Apakah tiap jarinnya memiliki cakar (falcula), ataukah memiliki teracak (ungula)?  Jika diamati waktu hidupnya atau pada bekas telapak kakinya, apakah berjalan plantigrade, digitigrade, ataukah unguligrade? Apakah seluruh tungkai depan dan belakang tertutup oleh rambut ataukah hanya sebagian?
Jawaban: Ekstremitas posterior berupa kaki yang terbagi menjadi daerah femur, crus dan pes. Jumlah jarinya ganjil, yaitu ada 5 pasang dan tiap jarinya mamiliki cakar (falcula).

8.      Bagaimanakah jenis kelaminnya, jantan atau betina? Berdasarkan apa anda menentukan jenis kelaminnya? Jika jantan, apakah testis terletak di dalam rongga tubuh ataukah di dalam skrotum? Dimanakah letak skrotum tersebut? Melalui rabaan berapakah jumlah testisnya? Apakah memiliki alat kopulasi berupa penis? Apakah penisnya terbuka atau tertutup oleh suatu sarung (preputium)? Pada ujung penis apakah memiliki lubang orifisium uretra? Apakah pada Pisces, Amphibia, Reptilia, dan Aves testisnya terletak di luar rongga tubuh (dalam skrotum)? Jika betina, apakah memiliki vulva yang dibatasi oleh sepasang labium mayor dan sepasang labium minor? Apakah pada bagian klitoris terdapat suatu lubang? Itulah yang dimaksud dengan orifisium klitoridae. Apa fungsinya? Apakah hewan ini sedang mengandung atau tidak? Untuk menentukannya, perhatikan bula di sekitar abdomennya, apakah rontok atau tetap tumbuh? Jika rontok itu tandanya sedang mengandung.
Jawaban: Mencit yang kami amati berjenis kelamin jantan dan betina. Pada jenis kelamin jantan, testisnya terletak didalam skrotum dan berjumlah 2 (dua) testis. Memiliki alat kopulasi berupa penis yang tertutup oleh suatu sarung (preputium). Pada jenis kelamin betina memiliki vulva yang dibatasi oleh sepasang labium mayor dan sepasang labium minor. Pada klitorisnya terdapat suatu lubang yang disebut orifisium klitoridae. Mencit yang kami amati tidak hamil (mengandung)


Anatomi
Untuk mengamati struktur anatomi Mamalia (Cavia cobaya L.) maka perlu diadakan pembedahan terlebih dahulu, sebelum dibedah daerah yang akan digunting perlu dibasahi agar potongan bulunya tidak mengotori. Langkah-langkah pembedahan adalah sebagai berikut:
1.      Pengguntingan kulit (menguliti) dimulai dari sebelah anterior vulva (untuk betina) atau penis (untuk jantan) menuju ujung dagu mengikuti garis medioventral badan, selanjutnya kulit dikelupaskan dari ototnya.
2.      Pembedahan abdomen dimulai dengan menggunting ototnya di sebelah anterior vulva atau penis dengan sayatan berbentuk huruf T, Y, atau U.
Tipe T: pembedahan dilakukan ke arah anterior mengikuti garis medioventral badan sampai ke daerah xiphisternum, selanjutnya dilakukan pembedahan ke arah lateral dan dorsal kiri kanan, kemudian kuakkan ototnya dan rentangkan dengan menggunakan jarum pentul.
Tipe Y: pembedahan tahap pertama dan kedua sama seperti tipe T, selanjutnya dilakukan pemotongan pangkal rusuknya menuju ke arah anterior.
Tipe U: pembedahan dimulai dari daerah anterior vulva atau penis menuju ke arah lateral dan dorsal kiri kanan, selanjutnya pembedahan menuju ke arah anterior menyusuri pinggir vertebrae.
3.      Apakah rongga dada dengan rongga perut dipisahkan oleh diafragma? Apakah rongga dada dan rongga perut anterior terdapat selaput tipis yang memisahkan bagian kiri dan kanan? Itulah yang dimaksud dengan mediastium. Organ apa saja yang terdapat di dalam rongga dada dan rongga perut.
Jawaban: ya, rongga dada dan rongga perutnya dipisahkan oleh diafragma dan pada bagian anteriornya terdapat selaput tipis yang terdapat di bawah kulit. Yang memisahkan bagian kiri dan kanan. Bagian-bagian yang terdapat di rongga dada dan rongga perut adalah usus, hati, ovarium, ginjal, paru-paru, jantung, empedu, dan vesikal urinaria.

Hati                                        Usus Halus

Usus Besar

Gambar Organ Pencernaan Mencit (Sunber: http://jevusca/anatomi/mamalia- Mus musculus L-/. Diakses tanggal 4 Januari 2011)

4.      Bila mengamati sistem pencernaan makanannya, bagaimanakah urutan organ sistem pencernaan yang dilalui makanan? Apakah usus halus (intestinum tenue) terbagi menjadi daerah duodenum, jejenum, dan ileum? Apakah usus besar (intestinum crasum) mengikuti garis medioventral badan terbagi menjadi daerah colon ascenden, descenden, dan transversum? Apakah Apakah ukuran caecum lebih kecil dari usus halus ataukah lebih besar dari lambung? Apabila kita membandingkan usus hewan karnivora dan herbivora, bagaimanakah bedanya?
Jawaban: sistem pencernaannya sama seperti sistem pencernaan pada manusia, yaitu telah memiliki usus yang sempurna serta kelen jar pencernaan yang lengkap.  Dalam usus halus terbagi  menjadi daerah duodenum, jejenum, dan ileum.s





Hati               Usus Halus                               Usus Besar                Pankreas

Gambar Sistem Pencernaan pada Mencit Mus musculus L. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 29 Desember 2010)
5.      Bagaimanakah warna, bentuk, jumlah dan tempat dari organ hati, empedu, pankreas, dan limfa?
Jawaban: hatinya ada sepasang dan berwarna kecoklatan, empedunya berwarna hitam, pankreas berwarna pink agak kemerahan dan limfa berwarna kekuningan.

6.      Apakah jantung (cor) terbagi menjadi empat ruangan? Bagaimanakah bedanya jika dibandingkan dengan Pisces, Amphibia, dan Reptilia?
Jawaban: ya, mencit mempumyai jamtung yang terdiri dari 4 ruangan yaitu bilik kiri, bilik kanan. Serambi kanan, dan serambi kiri.
7.      Pada sistem pernafasan, manakah yang dimaksud dengan trakea, bronkus, dan paru-paru?
Jawab: Tracea adalah saluran pernafasaan dadi mulut hingga menuju paru-paru, bronkus adalah cabang dari tracea mejuju paru-paru, paru-paru adalag organ yang berwarna merah muda dan berada di belakang jantung.

8.      Pada sistem ekskresinya, bagaimanakah letak, jumlah, dan bentuk ginjalnya? Manakah yang dimaksud dengan ureter, vesica urinaria, dan uretra?
9.      Bila sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya, maka jika jantan apakah terdapat saluran halus yang menghubungkan testis dengan penis? Itulah yang dimaksud dengan epididimis, perhatikan pula kelenjar-kelenjar yang melengkapi sistem reproduksi jantan dan bagaimana fungsinya? Jika betina bagaimanakah letak, bentuk, dan warna ovariumnya? Apakah ovariumnya dilekatkan oleh selaput penggantung pada dinding dorsal abdomen? Itulah yang dimaksud dengan mesovarium.


·         Kesimpulan

1.      Mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu pada betina.
2.      Merupakan golongan hewan yang mampu menyesuaikan suhu tubuhnya tanpa bergantung pada lingkungannya.
3.      Merupakan fillum teratas pada golongan vetebrata.
4.      Memiliki daun telinga.
5.      System pencernaannya sudah sempurna.




G.    Daftar Pustaka

1. (online).http://id.wikipedia.org/wiki/Binatang_menyusui.diakses ta nnggal 31 Desember 2010
2. (online).http://id.wikipedia.org/wiki/Mencit.diakses tanggal 4 Januari 2011
3. (online).http://www.google.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF-. diakses tanggal 4 Januari 2011
4.Wardono, Agus. 2006. Perakteki Khusus Menghadapi UAN. Jakarta: Viva pakarindu.
5.Randal H. Sitorus. 1999. Rangkuman Materi-materi Penting Biologi SMA. Bandung: CV.Pionir Jaya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Perkembangbiakan Ikan Cupang (Beta Sp.)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBA UDARA